Menurut Bapak Le Thuc Dinh, Kepala Departemen Sains dan Kerja Sama Internasional, Badan Pengelola Taman Nasional PN-KB, KDTSQ memiliki luas 515.830 hektar dengan populasi sekitar 159.325 jiwa. Dari luas tersebut, 123.326 hektar merupakan kawasan inti Taman Nasional PN-KB; 220.055 hektar merupakan zona penyangga yang mencakup 7 komune perbatasan; dan 172.449 hektar merupakan zona transisi yang tersebar di 10 komune tetangga.
Lutung douc betis merah di PN-KB. Foto: PNKB
“Ketika suatu kawasan diakui sebagai cagar biosfer dunia , akan ada banyak manfaat dalam hal konservasi dan pembangunan, sekaligus berkontribusi bagi negara dalam melaksanakan komitmen internasional di bidang keanekaragaman hayati,” tegas Bapak Dinh.
Gelar ini diharapkan membawa banyak dampak positif. Menurut Bapak Dinh, pertama-tama, nilai konservasi Cagar Biosfer akan membantu melindungi salah satu kawasan karst tropis terbesar dan tertua di dunia, yang memiliki lebih dari 447 gua dan beragam spesies flora dan fauna endemik dan langka. Ekosistem hutan primer, hutan cemara, sungai bawah tanah, dan gua akan dipertahankan, sehingga meminimalkan risiko degradasi dan eksploitasi berlebihan.
Pelatuk merah-coklat. Foto: PNKB
Bersamaan dengan itu, nilai sosial -ekonomi pun meningkat. Dengan merek internasionalnya, PN-KB dapat menarik banyak wisatawan domestik dan mancanegara, membuka peluang bagi ekowisata, wisata petualangan, dan layanan homestay. Masyarakat setempat akan mendapatkan manfaat dari model mata pencaharian hijau seperti produksi pertanian dan kehutanan berkelanjutan, budidaya tanaman obat, dan pengembangan produk OCOP. Di saat yang sama, status tersebut juga membantu meningkatkan akses ke sumber modal dan program internasional untuk mendukung konservasi dan pembangunan masyarakat.
Tikus batu Truong Son. Foto: PNKB
Nilai ilmiah dan edukatifnya terjamin. Ini akan menjadi lokasi penelitian interdisipliner di bidang geologi, biologi, iklim, budaya masyarakat adat, sekaligus "laboratorium hidup" untuk menyelenggarakan program pendidikan lingkungan dan meningkatkan kesadaran akan konservasi.
Lebih lanjut, menurut Bapak Dinh, nilai kerja sama internasional semakin meningkat. PN-KB berkesempatan untuk terhubung dengan jaringan KDTSQ dan taman nasional di seluruh dunia, memperluas kerja sama di bidang penelitian, pengelolaan, pengembangan pariwisata berkelanjutan, serta mempromosikan citra Quang Tri dan PN-KB ke dunia internasional.
Menurut para ahli, jika diakui, PN-KB tidak hanya akan menjadi warisan alam dunia tetapi juga menjadi model pengelolaan sumber daya terpadu dan pembangunan berkelanjutan, yang menegaskan nilai global Vietnam.
MINH PHONG
Sumber: https://www.sggp.org.vn/phong-nha-ke-bang-huong-toi-danh-hieu-khu-du-tru-sinh-quyen-the-gioi-post814622.html






Komentar (0)