Surat permintaan maaf yang baru-baru ini dikirim oleh beberapa pejabat dan pegawai negeri sipil di beberapa kelurahan dan desa di Kota Thanh Hoa kepada warga karena gagal memproses permohonan tepat waktu telah memicu dua sudut pandang yang bertentangan.
Gambar ilustrasi.
Sebagian besar masyarakat mendukung tindakan ini, menganggapnya perlu. Namun, beberapa orang berpendapat bahwa ini hanyalah fait accompli (kenyataan yang tak dapat diubah)! Penundaan sudah terjadi, dan fakta bahwa warga tidak menerima dokumen yang diperlukan tepat waktu untuk kebutuhan pribadi dan profesional mereka sudah terjadi. Bagaimana surat permintaan maaf dapat mengganti kerugian yang diderita warga?
Masyarakat memiliki hak untuk menyampaikan pendapat mereka tentang peristiwa apa pun; namun, pendapat tersebut harus dinilai secara objektif dan berdasarkan fakta.
Alasan mengapa banyak pegawai negeri sipil profesional di tingkat kelurahan di Kota Thanh Hoa tidak dapat memproses permohonan warga tepat waktu berasal dari sistem perangkat lunak yang tidak berfungsi. Ini adalah sistem perangkat lunak bersama, bukan milik kelurahan atau desa tertentu, sehingga tidak mungkin untuk memperbaiki masalah ini secara proaktif sejak dini. Kesalahan sistem perangkat lunak tidak terduga dan dapat dianggap sebagai keadaan kahar di tingkat akar rumput. Beberapa pejabat dan pegawai negeri sipil akan dengan mudah menyalahkan perangkat lunak dan menghindari tanggung jawab mereka. Situasi serupa telah terjadi di beberapa tempat.
Transformasi digital yang bertujuan membangun pemerintahan digital di Vietnam masih dalam tahap awal, dan oleh karena itu, kesalahan perangkat lunak tidak dapat dihindari dan perlu ditangani secara bertahap. Yang dibutuhkan adalah setiap pejabat dan warga negara untuk berbagi kesulitan dan hambatan ini. Jika setiap orang bersikeras pada alasan mereka sendiri—pejabat menggunakan kerusakan perangkat lunak sebagai tameng, dan warga negara menggunakan penundaan janji temu untuk menuduh pemerintah melanggar janjinya—itu hanya akan memperumit masalah dan memperlebar jurang antara rakyat dan pemerintah.
Dalam surat-surat yang dikirim kepada warga, gaya penulisan dasarnya adalah sebagai berikut: Keterlambatan ini menyebabkan ketidaknyamanan, pengeluaran, dan biaya perjalanan bagi warga, sehingga kami berharap warga dapat memberikan pendapat mereka agar (penulis surat) dapat lebih baik menjalankan tugasnya dalam menerima dan memproses dokumen. Dalam surat-surat ini, kita melihat ketulusan penulis, dan yang lebih penting, kemauan pemerintah tempat para pegawai negeri sipil profesional bekerja. Tidak seorang pun ingin mengalami keterlambatan yang membutuhkan surat-surat seperti itu, baik penulisan surat itu sukarela atau diminta. Mereka yang menerima surat-surat tersebut percaya bahwa meskipun mereka frustrasi, mereka akan memahami kesulitan yang dihadapi oleh tim pejabat dan pegawai negeri sipil, terutama mereka yang berada di tingkat akar rumput, dan akan merasa lebih berempati. Surat-surat permintaan maaf ini mungkin lebih dari sekadar meminta maaf atas insiden tertentu; yang lebih penting, surat-surat ini mengungkapkan kemauan pemerintah untuk mendengarkan dan melayani rakyat. Oleh karena itu, jangan anggap surat-surat ini hanya sebagai formalitas.
Tu Minh
Sumber






Komentar (0)