Cahaya biru dari ponsel dan komputer tidak menyebabkan kehilangan penglihatan seperti yang diyakini banyak orang.
Kacamata penyaring cahaya biru tidak melindungi mata seperti yang diyakini banyak orang. Foto: Shutterstock. |
Banyak orang khawatir cahaya biru dari layar ponsel atau komputer mereka merusak mata atau menyebabkan kehilangan penglihatan, sehingga mereka menggunakan kacamata pemblokir cahaya biru atau filter layar pengubah warna. Apakah cahaya biru berbahaya bagi mata adalah pertanyaan yang sering diajukan oleh dokter mata, menurut Dr. David J. Ramsey, Direktur Penelitian Oftalmologi di Lahey Hospital & Medical Center.
"Jawaban singkatnya adalah tidak. Jumlah cahaya biru dari perangkat elektronik, termasuk ponsel pintar, tablet, TV, dan laptop, tidak membahayakan retina atau bagian mata lainnya," jelas Dr. Ramsey kepada Harvard Health Publishing.
Cahaya biru adalah cahaya tampak dengan panjang gelombang 400–450 nanometer (nm). Cahaya biru dapat muncul bahkan ketika kita melihat warna putih atau warna lain. Jenis cahaya ini perlu diperhatikan karena memiliki energi per foton cahaya yang lebih besar daripada warna lain dalam spektrum tampak, yaitu cahaya hijau atau cahaya merah.
Faktanya, sumber cahaya biru terkuat di sekitar kita adalah sinar matahari. "Perangkat elektronik konsumen tidak menyebabkan kerusakan retina karena jumlah cahaya yang dipancarkannya kecil. Ponsel memiliki kecerahan maksimum sekitar 600 candela per meter persegi. Tanda-tanda bisa dua kali lebih terang, tetapi itu pun hanya sepersepuluh dari sinar matahari yang kita lihat setiap hari," kata Dr. Ramsey.
Kacamata penyaring cahaya biru seringkali lebih mahal daripada lensa biasa, tetapi tidak memberikan efek perlindungan seperti yang diiklankan. Foto: Hoang Nam. |
Namun, para ahli mencatat bahwa penglihatan dapat rusak jika melihat langsung ke bohlam LED berdaya tinggi, seperti senter kelas militer dan lampu genggam lainnya.
Alasannya adalah karena LED dan bohlam pijar mungkin memiliki tingkat kecerahan yang sama, tetapi energi cahaya dari LED terkonsentrasi pada sumber yang kecil, seukuran kepala peniti. Sementara itu, bohlam pijar memiliki permukaan pemancar cahaya yang jauh lebih besar. Melihat langsung sumber cahaya LED sama seperti melihat langsung matahari di langit.
"Secara keseluruhan, dibandingkan dengan risiko kehilangan penglihatan akibat penuaan, merokok, penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, dan kelebihan berat badan, risiko paparan cahaya biru dari perangkat elektronik konsumen dapat diabaikan," ujar Dr. Ramsey.
Para dokter mencatat bahwa bukti yang ada hingga saat ini tidak mendukung penggunaan lensa pemblokir atau penyaring cahaya biru untuk melindungi kesehatan retina. Para pengiklan bahkan telah didenda karena membuat klaim menyesatkan tentang lensa ini.
Namun, perangkat yang memancarkan cahaya biru dapat mengganggu tidur atau memengaruhi aspek kesehatan atau ritme sirkadian lainnya, jadi sebaiknya batasi penggunaan perangkat di malam hari.
Menurut Zing
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)