Harga ekspor beras Vietnam mencatat penurunan tajam pada 22 November, mencapai level terendah dalam hampir lima tahun akibat melemahnya permintaan dari pasar tradisional. Berbeda dengan tren ini, pasar beras domestik di wilayah Delta Mekong tetap stabil.
Harga ekspor beras anjlok ke titik terendah yang belum pernah terjadi sebelumnya
Berdasarkan informasi terbaru, harga ekspor beras Vietnam berfluktuasi tajam ke arah penurunan. Khususnya, beras wangi 5% pecah turun sebesar 15 dolar AS/ton dan beras melati turun sebesar 30 dolar AS/ton. Saat ini, harga beras pecah 5% Vietnam hanya diperdagangkan pada kisaran 350-355 dolar AS/ton.
Menurut Reuters, ini merupakan harga terendah dalam hampir 5 tahun. Penyebab utamanya diduga karena lemahnya permintaan dan tren restrukturisasi produksi untuk meningkatkan kualitas. Data Bea Cukai menunjukkan bahwa pada paruh pertama November, jumlah beras yang diekspor hanya 159.122 ton, turun 46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang jelas mencerminkan penurunan permintaan.
Para pelaku bisnis mengatakan permintaan dari pasar-pasar utama seperti Filipina dan Indonesia sedang melambat karena negara-negara tersebut meningkatkan swasembada pasokan mereka. Saat ini, pelanggan dari Afrika merupakan produsen utama beras Vietnam.
Pasar domestik yang stabil
Berbeda dengan pasar ekspor, harga beras di wilayah Delta Mekong tidak banyak berfluktuasi. Transaksi berjalan lambat dan harga tetap stabil.
Di An Giang , varietas beras populer seperti OM 18, OM 5451, IR 50404, dan Dai Thom 8 tetap stabil harganya, berkisar antara 5.000 hingga hampir 6.000 VND/kg. Situasi serupa juga tercatat di Dong Thap, Can Tho, dan Vinh Long.
Terkait beras, harga eceran tetap tidak berubah. Beras IR 504 siap panen tetap berada di kisaran VND9.500–9.700/kg. Beberapa varietas beras mentah mengalami sedikit penyesuaian, seperti beras Dai Thom 8, yang mengalami kenaikan sekitar VND100/kg.

Konteks pasar dunia
Harga beras dunia juga memiliki perbedaan:
- India: Harga beras sedikit naik karena pembelian pemerintah , mendorong harga beras parboiled 5% ke level tertinggi dalam enam minggu. Namun, permintaan ekspor tetap lemah.
- Thailand: Harga beras pecah 5% naik menjadi 340 USD/ton tetapi pasar cukup sepi.
- Bangladesh: Pemerintah baru saja menyetujui pembelian 50.000 ton beras parboiled melalui penawaran untuk menstabilkan harga dalam negeri.
Secara keseluruhan, pasokan beras global melimpah, tetapi distribusi permintaan yang tidak merata menciptakan tekanan persaingan dan fluktuasi harga yang tidak dapat diprediksi di pasar ekspor utama.
Sumber: https://baolamdong.vn/gia-gao-xuat-khau-viet-nam-giam-manh-cham-day-5-nam-404417.html






Komentar (0)