Mengurangi tekanan belajar bagi siswa

Tekanan belajar dan mengikuti ujian bukanlah hal baru, tetapi dalam konteks pembelajaran daring yang berkepanjangan yang menimbulkan konsekuensi psikologis dan mental yang tidak diinginkan, tekanan ini menjadi lebih serius.

Tekanan pertama datang dari guru dan sekolah. Semester pertama tahun ajaran 2021-2022 hampir berakhir. Orang tua yang mendampingi anak-anaknya pasti sedikit banyak menyadari betapa beratnya menyelesaikan semua PR yang diwajibkan sekolah dan guru, bahkan anak-anak kelas satu—yang baru pertama kali belajar daring. Saya sendiri seorang guru, tetapi saya juga tercengang dengan banyaknya buku dan tugas yang anak-anak saya miliki. Untuk mata pelajaran Bahasa Vietnam kelas satu saja, anak saya harus mempelajari 1 buku teks, 4 buku latihan, dan 1 buku tulis 5 kotak. Itu baru jilid 1. Jika dihitung sepanjang tahun ajaran, seorang anak kelas satu harus menyelesaikan 2 buku teks dan 8 buku latihan, belum termasuk tulisan-tulisan terpisah di buku tulis 5 kotak khusus Bahasa Vietnam saja.

Setiap hari, selain waktu kelas daring dengan guru, anak harus mengirimkan pekerjaan rumah ke situs web Azota dan mengerjakan pekerjaan rumah tambahan yang diberikan guru di situs web olm.vn. Jumlah pekerjaan rumah yang begitu banyak terlalu banyak untuk siswa kelas satu dan memaksa orang tua untuk "mencampuri" jika mereka tidak ingin diingatkan oleh guru, "Kenapa kamu belum selesai?".

Tekanan juga datang dari keluarga dan siswa itu sendiri. Pada kenyataannya, ada orang tua yang selalu menginginkan dan menekan anak-anak mereka untuk menjadi yang terbaik di kelas, lulus ujian masuk ke kelas unggulan, sekolah khusus, atau sekolah ternama. Jika anak-anak sudah memiliki kualitas yang luar biasa, investasi yang tepat dari orang tua akan membantu mereka mengembangkan kemampuannya. Namun, jika kemampuan anak terbatas, ekspektasi orang tua yang berlebihan akan menciptakan tekanan yang sangat besar bagi mereka.

Sudah saatnya bagi sekolah dan orang tua untuk mengurangi tekanan pada siswa dan anak-anak mereka agar menjadi anggota masyarakat yang berguna, yang mampu bekerja jujur ​​dan hidup bahagia alih-alih mengharapkan angka prestasi yang muluk-muluk.

Sumber: https://thanhnien.vn/giam-ap-luc-hoc-tap-cho-hoc-sinh-1851415816.htm