Paus Fransiskus berdoa untuk perdamaian di Israel dan Palestina, dan menyerukan diakhirinya segera kekerasan di wilayah tersebut.
"Saya mengikuti dengan penuh keprihatinan dan kesedihan apa yang terjadi di Israel," ujar Paus kepada umat beriman di Lapangan Santo Petrus di Vatikan pada 8 Oktober. "Saya ingin menyampaikan solidaritas saya kepada keluarga korban dan doa saya bagi semua orang yang sedang menjalani momen mengerikan dan menyakitkan ini."
Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan di Lapangan Santo Petrus di Vatikan pada 20 September. Foto: Reuters
"Tolong hentikan serangan dan serahkan senjata kalian, karena terorisme dan perang tidak dapat membawa solusi, melainkan hanya kematian dan penderitaan bagi nyawa yang tak berdosa. Perang adalah kegagalan, setiap perang adalah kegagalan. Mari kita berdoa untuk perdamaian di Israel dan Palestina," tambah Paus Fransiskus.
Banyak negara juga mengkritik kampanye Hamas melawan Israel, menyerukan semua pihak yang terlibat untuk menahan diri.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut serangan itu sebagai "tindakan terorisme yang mengerikan" dan mengatakan Israel berhak membela diri terhadap tindakan mengerikan tersebut.
Presiden Joe Biden mengatakan dia telah berbicara melalui telepon dan menjelaskan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa AS "siap memberikan dukungan apa pun yang diperlukan kepada pemerintah dan rakyat Israel."
Kementerian Luar Negeri Rusia mendesak kedua belah pihak untuk "segera menghentikan tembakan, mengakhiri kekerasan, dan menahan diri". Moskow juga mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menghubungi semua pihak yang terlibat, termasuk Israel, pasukan Palestina, dan negara-negara Arab.
Pada 7 Oktober, pasukan Hamas Palestina meluncurkan ribuan roket dan melancarkan serangan terkoordinasi melalui darat, udara, dan laut ke Israel. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 300 orang dan melukai lebih dari 1.500 orang.
Hamas mengatakan kampanye tersebut bermula dari "meningkatnya serangan" Tel Aviv terhadap warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem, dan di penjara-penjara Israel.
Pemerintah Israel menyatakan keadaan perang pada hari yang sama, memerintahkan angkatan udara untuk mengerahkan puluhan jet tempur guna menyerang sasaran-sasaran di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 230 orang dan melukai 1.700 orang. Dewan Keamanan Israel menyetujui keputusan untuk "menghancurkan Hamas".
Dewan juga memutuskan untuk memutus pasokan listrik, bahan bakar, dan barang ke Jalur Gaza. Perdana Menteri Netanyahu mengatakan pasukan keamanan Israel telah "melenyapkan sebagian besar penyusup musuh" dan respons kini akan beralih ke fase ofensif.
Vu Hoang (Menurut Reuters, AFP )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)