Meskipun secara konsisten menjadi salah satu sektor ekspor utama Vietnam, industri tekstil dan alas kaki belum mampu membangun posisi yang kuat di pasar domestik. - Ilustrasi
Meskipun secara konsisten menjadi salah satu sektor ekspor utama Vietnam, industri tekstil dan alas kaki belum mampu membangun posisi yang kuat di pasar domestik.
Menurut Bapak Tran Huu Linh, Direktur Departemen Manajemen dan Pengembangan Pasar Dalam Negeri, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan telah menerapkan banyak solusi praktis untuk mendekatkan produk tekstil, garmen, dan alas kaki Vietnam kepada konsumen domestik. Ini adalah arah yang diperlukan dalam konteks ekspor yang terus menghadapi hambatan di pasar utama seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Korea Selatan, dan Tiongkok. Fokus pada pasar domestik tidak hanya menciptakan saluran penjualan yang stabil tetapi juga berfungsi sebagai fondasi untuk pembangunan berkelanjutan.
Bapak Linh menekankan bahwa memanfaatkan pasar domestik akan membantu bisnis mengurangi ketergantungan mereka pada ekspor, sekaligus memberi konsumen kesempatan untuk mengakses produk berstandar internasional yang diproduksi oleh perusahaan bereputasi. Ini adalah pendekatan paralel, yang sekaligus memperkuat posisi domestik mereka dan mempersiapkan diri untuk persaingan global.
Menurut Ibu Nguyen Thi Tuyet Mai, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Tekstil dan Garmen Vietnam (VITAS), salah satu tantangan utama yang dihadapi industri saat ini adalah ketergantungannya pada bahan baku impor. Untuk mengatasi hal ini, kedua asosiasi industri tersebut telah bekerja sama untuk mendirikan Pusat Pengembangan Bahan Baku, yang bertujuan untuk mendorong swasembada pasokan, faktor kunci dalam meningkatkan daya saing.
Senada dengan pandangan tersebut, Ibu Nguyen Thi Thanh Xuan, Wakil Presiden dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Kulit dan Alas Kaki Vietnam (LEFASO), mencatat bahwa industri tekstil dan alas kaki Vietnam, meskipun dianggap sebagai "bintang ekspor," belum mampu menegaskan posisinya di pasar domestik. Menurutnya, strategi komprehensif untuk mengembangkan pasar domestik perlu segera dikembangkan, berdasarkan riset mendalam tentang permintaan, tren konsumen, dan tantangan.
Di samping itu, Menurut Ibu Nguyen Thi Dien, Direktur Jenderal An Phuoc Garment, Embroidery and Footwear Company Limited, masalah barang palsu dan tiruan yang meluas menyebabkan kerusakan serius pada merek-merek Vietnam. Beliau menyatakan bahwa setiap kali produk dalam negeri membangun reputasi, produk tersebut langsung dipalsukan, contoh utamanya adalah produk fesyen An Phuoc atau Pierre Cardin.
Bapak Le Van Thanh, Ketua dan CEO Dong Luc Joint Stock Company, juga menyatakan bahwa banyak barang olahraga perusahaan dipalsukan dan diselundupkan melintasi perbatasan. Hal ini tidak hanya menyebabkan perusahaan kehilangan pendapatan dan reputasi, tetapi juga mengikis kepercayaan konsumen. Beliau menyarankan agar diperlukan tindakan yang lebih ketat, baik di pos pemeriksaan perbatasan maupun di platform e-commerce.
Strategi komprehensif untuk mengembangkan pasar domestik tekstil dan alas kaki, berdasarkan riset mendalam tentang permintaan, tren konsumen, dan tantangan, perlu segera dikembangkan. - Ilustrasi
Membangun merek dan model bisnis baru.
Bapak Tran Huu Linh menekankan bahwa barang-barang Vietnam, khususnya tekstil dan alas kaki, telah mencapai tingkat kualitas yang setara dengan produk impor. Namun, keterbatasan utama terletak pada pen positioning dan promosi merek. Beliau memberikan contoh bisnis domestik seperti Bitis', May 10, An Phuoc, Giovani… yang telah berhasil berkat pembangunan merek yang gigih, menunjukkan potensi yang sangat besar jika bisnis Vietnam berinvestasi lebih sistematis.
Untuk meningkatkan daya saing, Direktur Departemen Manajemen dan Pengembangan Pasar Dalam Negeri menyarankan agar perusahaan perlu mengoptimalkan biaya produksi, mengelola rantai pasokan secara efektif, dan menerapkan teknologi dalam manajemen. Selain itu, mereka harus berani beralih ke model bisnis omnichannel, menggabungkan metode tradisional dan online untuk memperluas jangkauan pelanggan dan meningkatkan pengalaman konsumen.
Lebih lanjut, Bapak Linh menekankan bahwa investasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D), pengembangan produk berkelanjutan, dan penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam peramalan permintaan dan manajemen persediaan juga merupakan faktor penting untuk meningkatkan daya saing.
Anh Tho
Sumber: https://baochinhphu.vn/det-may-da-giay-cung-co-thi-truong-trong-nuoc-de-nang-tam-canh-tranh-toan-cau-102250826163600834.htm






Komentar (0)