Pada pagi hari tanggal 19 September, di Museum Kota Ho Chi Minh, berlangsung kegiatan tematik dengan tema "Belajar tentang seni Hat Boi", yang menarik partisipasi banyak siswa dari sekolah-sekolah di kota tersebut.
Program ini bertujuan untuk berkontribusi dalam melestarikan dan mempromosikan nilai seni tradisional, sekaligus merayakan Hari Warisan Budaya Vietnam pada tanggal 23 November.
Seorang perwakilan Museum Kota Ho Chi Minh mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan tematik rutin museum, dengan tujuan untuk mengenalkan dan menyebarluaskan nilai-nilai budaya tak benda bangsa kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
Pada bagian berbagi, peneliti Vuong Hoai Lam menyajikan gambaran umum sejarah pembentukan dan pengembangan Hat Boi, genre teater tradisional yang berkembang di bawah Dinasti Nguyen dan menyebar luas dalam kehidupan rakyat, terutama di Selatan.
Peneliti juga menganalisis fitur-fitur menonjol seperti konvensionalitas, makna kostum dan tata rias, serta sistem karakter dalam Hat Boi.
Penonton muda juga menikmati lagu-lagu daerah Hat Boi untuk memperkenalkan seni topeng, dan menikmati dua kutipan klasik, On Dinh menebas Ta dan Hero Tran Binh Trong, yang dibawakan oleh seniman dari Teater Seni Hat Boi Kota Ho Chi Minh.
Inilah kesempatan bagi generasi muda untuk lebih mengenal lagi bentuk kesenian yang selama ini melekat erat dengan kehidupan budaya masyarakat, menggugah banyak pemikiran tentang semangat kesetiaan dan kemanusiaan yang diusung Hat Boi.
Setelah pertunjukan, acara memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya langsung kepada para pembicara dan seniman. Khususnya, kegiatan "Mencoba Menjadi Seniman" menarik antusiasme siswa: mencoba bertransformasi dengan gerakan tari, suara khas Hat Boi, dan merasakan dekorasi topeng—sebuah elemen unik yang kaya akan konvensi.
Hat Boi, juga dikenal sebagai teater kuno, adalah salah satu bentuk teater tradisional Vietnam yang unik, dengan konvensi tinggi dalam akting, tata rias, dan musik .
Pertunjukan Hat Boi seringkali mengangkat tema-tema sejarah, memuji semangat kesetiaan dan bakti kepada orang tua, serta berkontribusi dalam membangun fondasi moralitas sosial. Tak hanya sebagai seni pertunjukan, Hat Boi juga dikaitkan dengan perayaan desa, memiliki nilai-nilai spiritual, dan telah menjadi "makanan" spiritual yang lazim dalam kehidupan masyarakat kuno.
Melalui topik ini, Museum Kota Ho Chi Minh berharap dapat menciptakan ruang bagi generasi muda untuk belajar dan merasakan secara langsung, sehingga berkontribusi dalam menyebarkan kecintaan terhadap seni nasional, sekaligus menegaskan peran museum dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budaya takbenda Vietnam.
Sumber: https://baovanhoa.vn/van-hoa/gioi-tre-tim-hieu-ve-nghe-thuat-hat-boi-tai-bao-tang-tphcm-169196.html
Komentar (0)