![]() |
Diskusi berlangsung di ruang alami Museum Etnologi Vietnam. (Foto: Bich Ngoc) |
Seminar tersebut dihadiri oleh Dr. Bui Ngoc Quang, Wakil Direktur yang bertanggung jawab atas Museum Etnologi Vietnam; Associate Professor, Dr. Tran Hong Hanh, Wakil Direktur Museum Etnologi Vietnam; Dr. Luu Hung, mantan Wakil Direktur Museum Etnologi Vietnam, para peneliti dan 20 orang Ba Na di desa Kon Rbang, kecamatan Ngok Bay, provinsi Quang Ngai .
Diskusi tersebut bertujuan untuk melihat kembali perjalanan pelestarian rumah komunal Ba Na di Museum Etnologi Vietnam, dan sekaligus membahas upaya pelestarian dan promosi nilai arsitektur rakyat dalam konteks saat ini.
Membuka diskusi, Dr. Bui Ngoc Quang, Wakil Direktur Museum, menekankan pentingnya rumah komunal. Rumah komunal bukan hanya tempat pertemuan warga desa pada acara-acara penting, tetapi juga simbol kekuatan komunitas dan konsep spiritual yang membawa solidaritas dan pembangunan bagi masyarakat desa.
“Semakin tinggi, besar, dan indah rumah adat suatu masyarakat, maka semakin mencerminkan keutuhan masyarakatnya,” ungkapnya.
![]() |
Dr. Bui Ngoc Quang, Wakil Direktur Museum, berbagi cerita tentang pelestarian rumah komunal. (Foto: Bich Ngoc) |
Sepanjang sejarah, rumah-rumah komunal telah banyak berubah dan perlahan menghilang akibat perkembangan sosial serta proses pertukaran dan adaptasi. Dahulu, rumah-rumah komunal seluruhnya terbuat dari bahan-bahan alami di Dataran Tinggi Tengah seperti kayu, jerami, bambu, alang-alang, dedaunan, dan alang-alang. Namun kini, bahkan di dalam komunitas itu sendiri, perubahan telah terjadi, banyak bangunan telah digantikan dengan atap seng dan pilar beton karena kelangkaan bahan-bahan tradisional.
Dr. Bui Ngoc Quang mengemukakan, masalah dalam pekerjaan konservasi adalah melestarikan rumah komunal sesuai arsitektur asli kelompok etnis Ba Na dalam konteks kontemporer saat ini.
![]() |
Rumah komunal di kampus Museum Etnologi Vietnam. (Foto: Minh Anh) |
Rumah komunal di Museum Etnologi Vietnam saat ini merupakan hasil kerja sama antara staf Museum dan penduduk desa Ba Na di Desa Kon Rbang. Mengenai waktu yang dihabiskan untuk meneliti dan merestorasi proyek tersebut, Dr. Luu Hung, mantan Wakil Direktur Museum, menyampaikan: "Rumah komunal ini dibangun dengan susah payah dan penuh kehati-hatian, ini merupakan pencapaian luar biasa bagi Museum Etnologi Vietnam."
Menurut Bapak Hung, pada tahun 1999, ketika tim peneliti datang ke Desa Kon Rbang untuk melakukan survei, rumah komunal Desa Kon Rbang beratap seng dan halaman depannya terbuat dari beton bertulang. Namun, dengan menggunakan metode kerja lapangan etnografi, tim staf Museum menemukan bahwa kerangka bangunan masih mempertahankan arsitektur tradisional. Rumah komunal ini juga merupakan satu-satunya yang masih mempertahankan struktur dari paruh pertama abad ke-20.
![]() |
Dr. Luu Hung, mantan Wakil Direktur Museum, berbagi cerita tentang proses pelestarian rumah komunal. (Foto: Bich Ngoc) |
“Rumah komunal di Museum Etnologi Vietnam dipastikan memiliki struktur yang sama dengan rumah komunal di Desa Kon Rbang di masa lalu,” tegas Dr. Luu Hung.
Rumah komunal di Museum ini berharga bukan hanya karena kelangkaan model aslinya, tetapi juga karena sulitnya menemukan bahan bangunan. Saat pembangunan dimulai pada tahun 2002, 30 orang Ba Na diundang ke Museum untuk mengolah bambu, alang-alang, dan alang-alang. Namun, karena kekurangan kayu, proyek tersebut dihentikan, dan staf Museum harus pergi ke Laos untuk mencari bahan alternatif.
Setelah masalah teratasi, pada tahun 2003, staf Museum menyambut kembali masyarakat Ba Na untuk menyelesaikan proyek tersebut. Jika dihitung dari kedua angkatan, totalnya ada 59 orang dengan sekitar 3.350 hari kerja keras untuk membangun arsitektur seperti sekarang ini.
Rumah komunal di Museum telah mengalami tiga kali renovasi, yang terakhir dilakukan pada awal Oktober, dengan kontribusi 20 orang Ba Na dari komune Ngok Bay. Menurut staf Museum, di antara 20 orang Ba Na di sini, beberapa menjual kerbau dan ayam mereka untuk pergi ke Hanoi , karena khawatir tidak ada yang akan merawat mereka selama mereka jauh dari rumah. Sebagaimana disampaikan Dr. Bui Ngoc Quang, rumah ini bukan milik Museum, melainkan milik orang Ba Na sendiri, yang tengah melestarikan dan menjaga keindahan suku mereka.
![]() |
20 orang Ba Na menerima sertifikat penghargaan dari Museum Etnologi Vietnam. (Foto: Bich Ngoc) |
Pada seminar tersebut juga dilakukan sesi tanya jawab dan tukar pikiran antar mahasiswa, seputar arsitektur rumah adat dan cara menjaga, melestarikan serta mewariskan nilai-nilai kepada generasi mendatang, menunjukkan minat dan rasa hormat generasi muda masa kini terhadap warisan budaya bangsa.
Terakhir, Dr. Bui Ngoc Quang menekankan tanggung jawab Museum Etnologi Vietnam dalam melestarikan dan menjaga nilai-nilai budaya komunitas etnis Vietnam. Dalam konteks kelangkaan bahan-bahan tradisional, menjaga keaslian warisan budaya ini bukanlah hal yang mudah. Namun, staf Museum akan terus berupaya menemukan cara untuk melestarikan dan menyebarkan nilai-nilai inti serta keindahan warisan budaya Vietnam.
![]() |
Sesi tanya jawab antar mahasiswa di seminar. (Foto: Bich Ngoc) |
Sumber: https://baoquocte.vn/bao-ton-nha-rong-giu-hon-tay-nguyen-giua-dong-chay-hien-dai-331426.html
Komentar (0)