Sebelumnya, pada sore hari tanggal 16 September, sepasang suami istri di Kota Duc Pho, Provinsi Quang Ngai, makan ikan buntal. Sekitar satu jam kemudian, keduanya mengalami gejala seperti pusing, mati rasa di ujung lidah, dan kemudian mati rasa di seluruh tubuh.
Pasangan tersebut dibawa ke Rumah Sakit Umum Provinsi oleh kerabat untuk perawatan darurat. Gejala sang suami lebih parah dan ia dirawat dalam kondisi henti jantung. Pasien tersebut diberikan perawatan darurat dan dipindahkan ke Unit Perawatan Intensif - Pengendalian Racun dalam kondisi koma berat, berhenti bernapas, dan harus dipasangi ventilator. Gejala sang istri lebih ringan dan ia dirawat sesuai protokol keracunan makanan.
Pada 17 September, kesehatan sang suami membaik. Ia sudah sadar dan bernapas sendiri. Namun, karena kondisi kesehatannya yang buruk dan penyakit paru-paru yang mendasarinya, ia terus menjalani perawatan intensif. Kesehatan sang istri pun telah stabil.
Menurut Rumah Sakit Umum Quang Ngai, ikan buntal mengandung racun yang terkonsentrasi di kulit, usus, hati, otot perut, vesikula seminalis, dan terutama di telurnya. Saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk keracunan ikan buntal. Orang-orang sebaiknya tidak mengonsumsi ikan buntal jika tidak tahu cara mengolahnya.
[iklan_2]
Sumber: https://laodong.vn/y-te/hai-nguoi-o-quang-ngai-nhap-vien-cap-cuu-vi-an-ca-noc-1395445.ldo
Komentar (0)