Selama 9 bulan pertama tahun 2024, Dinas Bea Cukai Provinsi telah menindaklanjuti arahan dan operasional Pemerintah, kementerian, lembaga, dan provinsi terkait pelaksanaan pembangunan sosial -ekonomi. Saat ini, banyak target telah tercapai dan bahkan melampaui rencana yang ditetapkan.

Menurut laporan dari Departemen Bea Cukai Provinsi, hingga tanggal 20 September, unit-unit telah melakukan prosedur kepabeanan melalui Sistem VNACCS/VCIS (pembersihan bea cukai otomatis) untuk hampir 99.600 deklarasi dari 1.668 perusahaan, dengan total omzet impor-ekspor sebesar 13,4 miliar USD (34% dalam deklarasi, peningkatan 332 perusahaan, peningkatan omzet sebesar 21% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu).
Hasil positif di atas telah menghasilkan pendapatan anggaran negara dari Departemen Bea Cukai Provinsi menjadi VND 13.456 miliar (meningkat 10% dibandingkan periode yang sama tahun 2023, melampaui 8% dari target yang ditetapkan oleh Pemerintah sebesar VND 12.500 miliar; melampaui 4% dari target yang ditetapkan oleh Komite Partai Provinsi dan Dewan Rakyat Provinsi sebesar VND 13.000 miliar; mencapai 81% dari target yang ditetapkan oleh Komite Rakyat Provinsi sebesar VND 16.600 miliar). Terobosan positif dalam pengumpulan anggaran negara telah membantu Departemen Bea Cukai Provinsi untuk terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu dari 10 unit dengan pendapatan anggaran negara tertinggi di seluruh sektor Bea Cukai.
Dalam rangka mendorong hasil yang telah dicapai, pada bulan-bulan terakhir tahun ini, Dinas Bea Cukai Provinsi akan terus berupaya melakukan perubahan guna meningkatkan iklim investasi dan usaha, serta meningkatkan daya saing. Di samping itu, secara proaktif akan menghubungi dan menemui para pelaku usaha segera setelah Badai Yagi (Badai No. 3) guna memperoleh informasi tentang dampak badai terhadap para pelaku usaha, serta memberikan dukungan dan pendampingan kepada para pelaku usaha untuk menyelesaikan permasalahan atau mengusulkan rekomendasi kepada instansi yang berwenang guna mengatasi kesulitan yang dialami para pelaku usaha.
Hoang Nga
Sumber
Komentar (0)