Hat Boi: Gema Masa Lalu dan Perjalanan untuk Mendapatkan Kembali Kejayaannya

Ketika menyebut Hat Boi, sebuah bentuk seni teater yang telah tertanam kuat di jiwa masyarakat Vietnam, kita pasti akan teringat akan pertunjukannya yang penuh warna, dentuman drum dan gong yang menggema, serta tokoh-tokoh sejarah heroik yang direproduksi secara gamblang di atas panggung. Dari Utara hingga Selatan, Hat Boi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan budaya, terutama di wilayah Tengah dan Selatan, tempat seni ini telah dicintai dan dikembangkan secara intensif selama ratusan tahun.

Mungkin hanya sedikit orang yang tahu bahwa Hat Boi telah melalui perjalanan panjang untuk mencapai statusnya saat ini. Sejak abad ke-17, ketika Dao Duy Tu (1572-1634), seorang mandarin ternama di bawah pemerintahan Nguyen, membawa Hat Boi dari Utara ke Dang Trong, kesenian ini perlahan-lahan memikat hati masyarakat di sini. Selama berabad-abad, di bawah tangan seniman berbakat seperti Dao Tan, Hat Boi bukan sekadar kesenian rakyat, melainkan telah berkembang menjadi kesenian kerajaan, yang disponsori oleh istana Hue . Drama-drama klasik seperti "Son Hau", "Dien Vo Dinh", dan "Tam Nu Do Vuong" telah terukir kuat di hati penonton, mengekspresikan semangat kepahlawanan, kesetiaan, dan nilai-nilai moral luhur rakyat Vietnam.

Kutipan dari drama "Dao Tam Xuan Mengibarkan Bendera". Foto: Thong Hai/VNP

Namun, seiring perubahan zaman, Hat Boi tak luput dari pasang surut. Dari seni pertunjukan utama dalam festival dan upacara, Hat Boi perlahan-lahan harus berganti menjadi bentuk seni baru yang lebih modern. Kelompok-kelompok Hat Boi yang dulu tersohor seperti Dong Thinh, Bau Luong, Bau Mau... kini hanya tinggal kenangan bagi para pencinta seni tradisional. Namun, semangat di hati para seniman tak pernah padam. Mereka terus berkarya di panggung, terus mengajar generasi muda dengan harapan dapat melestarikan dan menyebarkan api seni, agar Hat Boi tak terlupakan.

Saat ini, upaya pelestarian dan promosi nilai Hat Boi sedang digencarkan di berbagai daerah di seluruh negeri. Dari Binh Dinh, Vinh Long, Quang Ngai, hingga ke berbagai daerah lainnya, program pengajaran, restorasi, dan promosi Hat Boi secara bertahap semakin mendekatkan bentuk kesenian ini kepada masyarakat, terutama kaum muda. Tak hanya pertunjukan di festival, Hat Boi juga diintegrasikan ke dalam program wisata budaya, menciptakan produk wisata yang unik dan menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal ini merupakan cara untuk melestarikan Hat Boi sekaligus kesempatan untuk memperkenalkan dan menyebarkan nilai-nilai budaya unik masyarakat Vietnam kepada sahabat-sahabat internasional.

Karakter-karakternya didesain dengan sangat mengesankan. Foto: Thong Hai/VNP

Perjalanan untuk mendapatkan kembali kejayaan Hat Boi adalah kisah tentang kegigihan dan semangat. Meskipun menghadapi banyak tantangan, berkat upaya tanpa henti dari para perajin, pengelola budaya, dan perhatian publik, Hat Boi perlahan-lahan berhasil memulihkan posisinya di hati masyarakat Vietnam. Ini bukan hanya perjalanan sebuah bentuk seni, tetapi juga perjalanan sebuah budaya secara keseluruhan, di mana masa lalu dan masa kini berpadu untuk membangun masa depan.

Dalam gema suara drum dan gong, Hat Boi tetap hidup, terus menceritakan kisah-kisah sejarah, terus menyampaikan nilai-nilai spiritual masyarakat Vietnam. Melodi-melodi itu, terlepas dari pasang surut zaman, selamanya merupakan gema masa lalu, dan sebuah perjalanan tanpa akhir untuk meraih kembali kejayaan seni teater tradisional Vietnam.

Hoang Anh