Gambar langka dari letusan gunung berapi Hawaii

Fotografer Daniel Sullivan mengabadikan foto-foto menakjubkan letusan gunung berapi Kilauea di Hawaii. Foto-foto realistis ini tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga mengingatkan kita akan kekuatan alam.

Di atas langit malam Hawaii yang gelap gulita, aliran lava memancarkan warna jingga kemerahan, kolom abu membumbung tinggi ke angkasa, dan cahaya panas yang memancar dari kawah gunung berapi menciptakan pemandangan yang megah sekaligus berbahaya. Gambar-gambar ini tak hanya memukau secara visual, tetapi juga mengingatkan kita akan kekuatan alam yang luar biasa dan tak terduga.

Foto langka dari salah satu fenomena alam paling mengesankan di planet ini, letusan gunung berapi Kilauea (Hawaii), yang diambil oleh fotografer Daniel Sullivan beberapa hari yang lalu, menarik perhatian di platform media sosial.

"Beginilah jadinya ketika api kembar menyatu," ujar fotografer Daniel dalam unggahan di Instagram pribadinya, berbicara tentang menyatunya aliran lava dari lubang Utara dan Selatan saat letusan pada 13 Mei.

Foto-foto Daniel Sullivan tak hanya menjadi karya seni yang relevan, tetapi juga berfungsi sebagai dokumen ilmiah penting, membantu para peneliti memantau perkembangan geologis dan perubahan struktur vulkanik. Pencatatan waktu, bentuk, intensitas, dan luas aliran lava yang akurat membantu mendukung peringatan dini dan respons bencana.

Daniel Sullivan adalah seorang fotografer yang berspesialisasi dalam fotografi alam, perjalanan, dan budaya yang terancam punah. Ia memiliki lebih dari satu dekade pengalaman memotret di lokasi-lokasi berbahaya dan terpencil seperti Asia Tengah, Timur Tengah, dan Afrika, dan saat ini berdomisili di Hawaii.

Kilauea, yang terletak di kepulauan Hawaii, adalah salah satu dari lima gunung berapi utama yang membentuk Pulau Besar dan merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Bumi. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), Kilauea hampir selalu aktif selama beberapa dekade, dengan letusan yang bervariasi dalam intensitas dan ukuran.

Letusan terakhir pada 13 Mei merupakan letusan ke-21 dalam beberapa minggu terakhir. Letusan kembali terjadi pada 16 Mei, menandakan bahwa gunung berapi tersebut masih dalam fase sangat aktif.

Letusan gunung berapi terjadi ketika magma (batuan cair di bawah permukaan Bumi) terdorong ke atas oleh tekanan yang terbentuk di dalam Bumi dan dilepaskan melalui ventilasi dan celah. Magma yang keluar ke permukaan disebut lava, dan disertai abu, gas beracun seperti CO₂, SO₂, dan uap air.

Momen ketika dua kawah gunung berapi Kilauea menyatu, menciptakan kolom api dan lava yang membara di tengah malam, sebuah bukti spektakuler akan kekuatan alam yang agung.

Letusan seperti Kilauea biasanya bersifat efusif, artinya aliran lava bertekanan rendah dan kurang eksplosif, berbeda dengan letusan eksplosif di gunung berapi seperti Eyjafjallajökull (Islandia) atau Gunung St. Helens (AS). Meskipun kurang "ganas", aliran lava tetap dapat membakar rumah, hutan, dan menghancurkan ekosistem lokal.

Seluruh rangkaian gambar yang menakjubkan ini ditangkap menggunakan kamera Nikon Z8, dipadukan dengan lensa Z 70-200mm dan Z 400mm, yang memungkinkan fotografer menjaga jarak aman sambil tetap menangkap setiap detail letusan yang jelas.

Aktivitas vulkanik mengingatkan kita bahwa Bumi adalah planet yang hidup. Ia terus bergerak, berubah, dan terkadang dahsyat. Foto-foto yang diabadikan oleh Daniel Sullivan adalah bukti paling jelas akan kekuatan tersembunyi itu. Lava mengalir bagai darah bumi, dan setiap letusannya merupakan hembusan panas alam.

MINH HAI

Sumber: https://tuoitre.vn/hinh-anh-hiem-co-tu-vu-phun-trao-nui-lua-o-hawaii-20250518004231553.htm