Mahasiswa relawan memberikan air kepada penonton parade - Foto: TTO
Waspadai bakteri penyebab keracunan
Namun, cuaca cerah dan hujan, waktu tunggu yang lama, pengawetan dan pemilihan makanan yang tidak tepat dapat dengan mudah mengubah kegembiraan menonton parade menjadi kekhawatiran tentang gangguan pencernaan atau keracunan makanan.
Jadi ketika akan menonton parade, apa yang harus Anda makan dan apa yang harus Anda hindari agar perut Anda kenyang dan tetap sehat?
Menurut ahli gizi, ada banyak jenis mikroorganisme penyebab keracunan makanan, termasuk bakteri dan jamur. Bakteri yang paling umum menyebabkan keracunan makanan adalah bakteri kolera (V. Cholerae) - sejenis bakteri yang dapat hidup cukup lama di lingkungan luar, terutama di air dan makanan. Bakteri penyebab keracunan makanan lainnya adalah bakteri tifoid (Salmonella), bakteri disentri (Shigella), bakteri E. coli, dan Campylobacter.
Untuk memastikan keamanan dan menghindari infeksi bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan, pertama-tama, selalu jaga kebersihan tangan Anda. Ingatlah untuk mencuci tangan sebelum makan, atau bawalah sebotol pembersih tangan berbahan dasar alkohol atau tisu antibakteri sekali pakai untuk mencuci tangan sebelum makan.
Selain itu, penting untuk menggunakan air bersih, yang bisa berupa air matang atau air kemasan.
Keluarga dapat menyiapkan makanan untuk perjalanan tetapi harus memprioritaskan makanan yang segar, bersih, dan dimasak dengan baik, serta buah-buahan yang dikupas seperti pisang, mangga, dan jeruk untuk mengurangi risiko infeksi.
Karena makanan olahan memiliki masa simpan yang lebih pendek, orang perlu memperhatikan cara menyimpannya dengan baik untuk menghindari kontaminasi bakteri. Makanan olahan dapat disimpan dalam kotak atau kantong pendingin berisi es, kantong gel beku, dan pada suhu di bawah 8 derajat Celsius untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Sebelum digunakan, periksa apakah makanan sudah rusak atau belum. Jangan gunakan jika Anda mendeteksi makanan berbau aneh, bocor, terdapat serangga, lalat, dll.
Masyarakat juga perlu memperhatikan waktu makan, tidak melewatkan waktu makan, dan mempertahankan setidaknya 3 kali makan utama sehari untuk menjaga energi dan mencegah gangguan pencernaan. Siapkan camilan sehat seperti kacang kering, buah kering, dan kue oatmeal untuk dikonsumsi saat dibutuhkan.
Berhati-hatilah dengan makanan jalanan, makanan jalanan memang menarik tetapi berpotensi menimbulkan risiko infeksi jika tidak disiapkan secara higienis.
Jaga pola makan seimbang, jangan terlalu banyak mengonsumsi gorengan, makanan cepat saji, dan makanan manis. Kombinasikan pati - protein - serat - vitamin yang cukup dalam setiap menu makan untuk menjaga daya tahan dan semangat.
Apa yang tidak boleh dimakan untuk menghindari keracunan?
Beberapa makanan tidak boleh dikonsumsi saat bepergian atau menonton parade, seperti makanan mentah, setengah matang, atau dipanaskan kembali.
Makanan laut dan kerang mentah yang tidak dimasak dengan matang karena berisiko lebih tinggi. Telur mentah atau setengah matang; salad dan potongan daging dingin; buah dan sayuran yang tidak bisa dikupas.
Produk susu yang tidak dipasteurisasi - hati-hati karena tidak semua susu dan keju dipasteurisasi. Makanan yang telah lama disimpan atau telah dihinggapi lalat.
Selain itu, para ahli juga menyarankan agar sebelum perjalanan, Anda meneliti lokasi makan yang memiliki reputasi baik, membawa obat pencernaan dasar, dan mengonsumsi suplemen probiotik jika diperlukan.
Jika Anda mengalami gejala seperti mual, diare, demam, dan sakit perut berkepanjangan, Anda mungkin mengalami keracunan makanan. Pada saat itu, Anda perlu beristirahat, mengisi kembali elektrolit, dan pergi ke fasilitas medis .
Sumber: https://tuoitre.vn/nen-an-va-khong-an-gi-de-bao-dam-suc-khoe-trong-ngay-chuan-bi-xem-dieu-binh-dieu-hanh-20250831160831592.htm
Komentar (0)