Bentuk pembelajaran ini tidak saja memberikan kontribusi dalam memperkaya ilmu pengetahuan sejarah, menunjukkan rasa terima kasih kepada generasi ayah dan saudara yang gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa, tetapi juga membangkitkan kebanggaan nasional dan memupuk rasa cinta tanah air dan tanah air dalam sanubari generasi muda.
Film "Red Rain" meninggalkan kesan mendalam ketika menggambarkan kembali 81 hari dan malam tragis di Benteng Quang Tri pada tahun 1972 secara realistis. Pertempuran sengit, momen-momen heroik yang dijiwai persahabatan, dan hasrat kuat untuk hidup menggugah emosi ribuan penonton. Banyak anak muda meneteskan air mata, diam-diam merasakan nilai perdamaian yang mendalam melalui setiap adegan yang mengharukan. Setelah pemutaran film berakhir, anak-anak didorong untuk berbagi tentang makna dan nilai kemerdekaan dan kebebasan melalui film. Oleh karena itu, menonton film bukan hanya kegiatan menikmati seni, tetapi juga menjadi pembelajaran sejarah visual, yang berkontribusi pada pendidikan tradisi yang praktis dan efektif.
Dalam khazanah sinema Vietnam, banyak karya revolusioner telah meninggalkan kesan abadi dengan nilai edukasi yang mendalam. Hanoi Baby mencerminkan kepedihan perang melalui mata anak-anak. Film Wild Field menggambarkan citra para petani Selatan yang tangguh di tengah perang perlawanan. Saigon Commandos menggambarkan kembali kecerdasan dan keberanian pasukan revolusioner yang beroperasi di wilayah musuh... Ratusan film revolusioner, bersama dengan Red Rain dan Nam Xuan Memories, saat ini menjadi sumber materi berharga yang membantu generasi muda memahami secara mendalam hasrat akan perdamaian dan menghargai pengorbanan berdarah para pendahulu dari berbagai generasi. Ketika sejarah diceritakan dalam bahasa sinema, pesan kemanusiaan dan semangat patriotiknya mudah menyentuh benak anak-anak usia sekolah.
Film-film revolusioner justru dianggap sebagai jembatan untuk mendekatkan nilai-nilai sakral bangsa kepada penonton. Pada pameran prestasi nasional "80 Tahun Kemerdekaan - Kebebasan - Kebahagiaan" yang berlangsung di Pusat Pameran Nasional (Dong Anh, Hanoi ), ruang sinema di area pameran industri budaya selalu dipenuhi penonton muda. Karya-karya seperti Mui co chao; Dao, pho va piano; Chung mot dong song... terus diputar, menunjukkan daya tarik abadi film-film revolusioner bagi generasi masa kini. Ruang sinema bukan hanya tempat untuk menikmati seni, tetapi juga ruang kelas yang meriah, menabur benih rasa syukur, kebanggaan nasional, dan rasa hormat kepada generasi sebelumnya.
Dari sinyal-sinyal positif ini, metode pendidikan tradisional melalui sinema perlu dipopulerkan secara luas, dari perkotaan hingga pedesaan, termasuk daerah terpencil. Agar metode ini menyebar, perlu difokuskan pada investasi naskah berkualitas, membangun konten dan gambar yang menarik, memanfaatkan peristiwa dan karakter sejarah dalam bahasa alami, dan dengan mudah menyentuh emosi anak muda. Penyelenggaraan pemutaran film gratis bagi siswa yang dipadukan dengan pertukaran dan percakapan dengan aktor dan pembuat film perlu dipertahankan secara berkala. Dengan kekuatannya dalam membangkitkan emosi dan menginspirasi, sinema akan berkontribusi dalam memupuk patriotisme dan menumbuhkan aspirasi warga muda untuk berkontribusi secara efektif di era digital jika diinvestasikan dengan tepat.
Sumber: https://nhandan.vn/hoc-lich-su-qua-khung-hinh-dien-anh-post906594.html
Komentar (0)