Waktu yang dihabiskan sebagian besar untuk orang miskin
Dalam dunia hiburan Vietnam, Quyen Linh adalah seorang MC terkenal karena pekerjaan amalnya, dan juga merupakan wajah yang sering dipilih oleh produser untuk memandu program amal dan kemanusiaan.
Karena menghabiskan sebagian besar waktunya dengan orang miskin, Quyen Linh memiliki sedikit waktu untuk keluarganya.
Dalam program Rumah Keluarga Vietnam baru-baru ini, kami merasa kasihan kepada anak-anak yatim piatu yang tidak mengenal orang tua mereka sejak kecil. Quyen Linh menghabiskan uangnya sendiri untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak senilai puluhan juta dong.
Bahkan, saat menjadi pembawa acara program ini, sang MC pria sering kali menghabiskan uangnya sendiri untuk membantu mereka yang berada dalam kesulitan. Terkadang, ia membantu sebuah keluarga membangun atap, terkadang ia membantu seorang anak yatim piatu mendapatkan toilet pribadi...
Quyen Linh mengaku sering kali merasa kehilangan rumah. Ia kerap bepergian ke seluruh negeri, bukan untuk syuting program amal, melainkan untuk kegiatan sosial, mulai dari operasi jantung, operasi mata, operasi celah langit-langit, membangun jembatan, membangun rumah, hingga program di rumah sakit... Selama lebih dari 20 tahun, hampir seluruh waktunya dicurahkan untuk kaum miskin.
Karena itu, aktor "Bloody Money" ini hanya punya sedikit waktu untuk keluarganya. Ia selalu merasa bersalah terhadap anak-anaknya karena jarang menemani mereka semasa kecil. Istrinya yang mengurus segala hal dalam keluarga, mulai dari ekonomi hingga anak-anak.
Ia begitu sering bepergian sehingga terkadang ia tidak pulang ke rumah selama beberapa bulan. Anak-anak Quyen Linh tidak mengenalinya karena penampilannya telah banyak berubah akibat paparan sinar matahari dan hujan.
"Waktu anak-anak saya masih kecil, saya sering pergi syuting selama 3 bulan, terkadang sampai 5 bulan. Mereka tidak tahu bagaimana caranya marah karena mereka masih sangat kecil. Waktu saya pulang, saya begitu gelap sehingga mereka tidak mengenali saya. Setiap kali saya bermain dengan mereka, mereka menangis. Suatu kali, mereka bertanya kenapa saya terus pergi, dan ketika saya pulang dengan wajah gelap, mereka tidak suka," ujar MC. Ia juga mengaku bahwa anak-anaknya juga khawatir, takut ayah mereka akan pergi jauh dan jatuh sakit. Ada kalanya ketika ia pulang dari perjalanan, ia bahkan terkena malaria.
Anak-anak bangga dengan ayah mereka.
Keluarga Quyen Linh selalu mendukung pekerjaannya.
Namun, yang paling diinginkan Quyen Linh adalah agar anak-anaknya melihat bahwa pekerjaan ayah mereka bermakna. Ada kalanya ia tidak ada di rumah saat ulang tahun anak-anaknya.
Bahkan di hari sekolah pun, aku tidak bisa mengajak mereka. Tapi kenyataannya, ayah mereka membantu orang miskin. Kalau mereka mengerti itu, mereka pasti senang.
"Saya selalu bilang ke anak saya, tidak ada yang perlu disesali, tapi harus bahagia karena ayahnya tidak pergi keluar. Ayahnya pergi ke daerah terpencil untuk bersimpati dengan kehidupan tersulit dalam hidupnya. Seharusnya dia lebih bahagia karena ayahnya sering bepergian," ungkapnya.
Tak hanya bercerita kepada anak-anaknya, menurut penuturan Quyen Linh kepada Surat Kabar Giao Thong, ia juga kerap mengajak anak-anaknya jalan-jalan beramal, agar mereka bisa bertemu dengan orang-orang seusianya namun dengan keadaan yang berbeda, sehingga mereka bisa secara langsung memberi kepada kaum dhuafa dan memahami nilai dari jejak langkah sang ayah.
Baginya, anak-anaknya mungkin kurang beruntung karena tidak bisa menghabiskan waktu bersama ayahnya sebanyak anak-anak lain, tetapi ketika mereka dewasa, mereka akan bahagia karena ayahnya lah yang menghubungkan mereka dengan kebahagiaan dan hal-hal yang bermakna.
Faktanya, hingga kini, anak-anak Quyen Linh semuanya mengerti pekerjaan ayahnya dan senang serta bangga terhadap ayahnya.
Ia khususnya senang karena meskipun terpapar sinar matahari, hujan, dan berkulit gelap, istrinya tak pernah mengkritiknya. "Istri saya hanya kasihan pada saya," ujarnya sambil tertawa.
Setelah puluhan tahun berkelana di seluruh negeri, bekerja tanpa lelah untuk program-program bagi kaum miskin, Quyen Linh mengakui bahwa kesehatannya kini lebih buruk daripada sebelumnya. Saat ini, ia menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)