
Bapak Truong Cong Nam mengarungi banjir untuk membawa beras dan makanan bagi keluarga putrinya yang terisolasi akibat banjir di Kota Hue pada tanggal 28 Oktober - Foto: NHAT LINH
Instruksi yang tampak kecil seperti menimbun makanan kering, baterai, sedikit uang tunai, menuliskan nomor telepon kerabat, atau menyepakati tempat pertemuan jika berpisah - telah membantu banyak keluarga Vietnam dengan selamat mengatasi badai dan banjir di Amerika Serikat bagian Selatan, atau kebakaran hutan di California.
Pedoman tanggap bencana harus mudah didekati dan berorientasi pada masyarakat.
Vietnam, salah satu negara yang sering mengalami bencana alam di Asia Tenggara, apa yang harus kita lakukan untuk menjadikan keterampilan ini sebagai bagian alami dari kehidupan masyarakat?
Pada tahun 2025, Vietnam akan mengalami hingga 20 jenis bencana alam, mulai dari 11 badai di Laut Timur hingga banjir bandang di Utara yang menewaskan atau menyebabkan lebih dari 200 orang hilang, serta menimbulkan kerugian puluhan ribu miliar dong.
Di balik angka-angka tersebut terdapat pertanyaan: bagaimana keterampilan mengatasi masalah harus dikomunikasikan kepada setiap warga negara?
Tanggap bencana bukan hanya tentang mendengarkan pengumuman dari pemerintah, tetapi kemampuan untuk menerima dan menerapkan informasi dengan cara yang familier dan mudah dipahami.
Menurut petunjuk di beberapa situs web, keterampilan ini terdiri dari tiga tahap: persiapan awal, tindakan darurat, dan pemulihan pascabencana.
Namun, sebagian besar informasi tampaknya masih dalam bentuk administratif - di situs web atau aplikasi "Pencegahan Bencana". Hal ini menyulitkan akses bagi penduduk pedesaan, lansia, atau mereka yang tidak menggunakan ponsel pintar.
Menurut organisasi seperti Federasi Palang Merah Internasional (IFRC), komunikasi masyarakat melalui selebaran, radio, dan media sosial membantu mengurangi kerusakan hingga 20-30% dalam beberapa kampanye pencegahan bencana.
Dokumen-dokumen yang telah saya terjemahkan di AS, Australia, atau Selandia Baru seringkali menggunakan bahasa yang sangat sederhana: "Jangan masuk ke air banjir yang kedalamannya lebih dari 10 cm", "Jika Anda terpaksa masuk ke air banjir, berhati-hatilah", "Matikan listrik dan gas jika Anda dapat melakukannya dengan aman". Ungkapan ringkas dan spesifik inilah yang memudahkan pembaca untuk mengingat dan memahaminya.
Di Vietnam, pesan-pesan semacam itu akan lebih efektif jika disampaikan melalui saluran yang familiar, infografis di Zalo, selebaran di pasar, dan papan pengumuman di rumah-rumah budaya. Pihak berwenang telah melakukan banyak upaya luar biasa, seperti aplikasi peringatan waktu nyata atau buku panduan tentang penyimpanan baterai dan air bersih, dll.
Lebih jauh menyebarkan semangat “saling membantu”
Selama banjir September 2025, ribuan rumah tangga dievakuasi tepat waktu berkat sistem notifikasi dari pihak berwenang. Namun, upaya ini dapat menjangkau lebih luas jika dikombinasikan dengan komunikasi yang erat dan berorientasi pada masyarakat.
Beberapa tempat memiliki cara kreatif yang dapat dijadikan rujukan Vietnam.
Di Taiwan, misalnya, orang-orang dapat memindai kode QR di bus untuk mendapatkan instruksi evakuasi. Di Australia, supermarket membagikan buku panduan gratis dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Vietnam, beserta daftar barang-barang yang harus dimasukkan ke dalam "tas darurat". Informasi hanya bermakna jika sampai ke masyarakat.
Dari selebaran komunitas Vietnam di perantauan, saya menyadari bahwa bencana alam bukanlah sesuatu yang diharapkan oleh siapa pun, tetapi persiapan dapat dilakukan dengan lembut dan alami.
Masyarakat Vietnam memiliki semangat "saling membantu", sehingga belajar bersiap bukan hanya keterampilan bertahan hidup, tetapi juga cara untuk menunjukkan semangat kebersamaan. Ketika informasi dibagikan secara intim, melalui selebaran di pasar, simulasi desa, atau video pendek dari siswa setempat, kita tidak hanya mengurangi risiko tetapi juga meningkatkan koneksi.
Pemerintah dapat memimpin dengan mendukung kebijakan media masyarakat; dunia usaha dapat berkontribusi dengan mensponsori percetakan; dan kita masing-masing dapat memulai dengan tindakan kecil: mengunduh aplikasi peringatan, mengobrol dengan tetangga tentang tempat berlindung yang aman, atau menyimpan nomor telepon darurat kerabat...
Bencana alam bisa datang tiba-tiba, tetapi perdamaian dapat dipersiapkan mulai hari ini, dengan kebiasaan sederhana seperti cara masyarakat Vietnam yang selalu saling membantu melewati musim banjir dan badai.
Informasi sederhana dapat menyelamatkan nyawa dalam bencana alam
Saya ingat malam ketiga setelah keluarga saya tiba di Selandia Baru, kami mengalami gempa bumi pertama. Kami semua berlarian keluar dengan panik. Keesokan harinya, saya membaca selebaran di perpustakaan dan menyadari bahwa reaksi saya sepenuhnya salah.
Dalam situasi seperti itu, saya seharusnya menutupi kepala dengan bantal atau merangkak di bawah meja kayu yang kokoh. Pengalaman kecil itu menyadarkan saya betapa dahsyatnya informasi sederhana namun tepat waktu yang dapat menyelamatkan nyawa orang dalam hitungan detik.
Source: https://tuoitre.vn/huong-dan-ky-nang-ung-pho-thien-tai-bang-hinh-thuc-gan-gui-nhu-to-roi-o-cho-dien-tap-trong-lang-20251028183928146.htm






Komentar (0)