UAV Karrar dipamerkan di Teheran pada 10 Desember
Kantor berita IRNA melaporkan pada 10 Desember bahwa Iran baru saja memperkuat kemampuan pertahanan udaranya dengan kendaraan udara tak berawak (UAV) Karrar yang dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara.
"Puluhan drone Karrar yang dilengkapi rudal udara-ke-udara telah ditambahkan untuk menyediakan pertahanan udara di seluruh wilayah perbatasan negara," kata laporan itu.
UAV, dengan jangkauan hingga 1.000 km, dipamerkan pada pagi hari tanggal 10 Desember dalam sebuah upacara yang disiarkan langsung dari akademi militer di Teheran.
Musuh-musuh Iran sekarang harus memikirkan kembali strategi mereka karena angkatan udaranya telah menjadi lebih kuat, menurut Panglima Angkatan Darat Iran Abdolrahim Mousavi.
Iran akan menerima jet tempur Su-35 Rusia dan helikopter serang Mi-28
Versi pertama UAV Karrar diluncurkan pada tahun 2010. Kini, UAV ini dilengkapi dengan rudal pencari panas Majid dengan jangkauan serang sekitar 8 km dan sepenuhnya diproduksi di dalam negeri. Jenderal Mousavi mengatakan rudal tersebut telah berhasil diuji coba dalam latihan militer pada bulan Oktober.
Menurut AFP, pengembangan senjata Iran telah menimbulkan kekhawatiran di banyak negara seperti AS dan Israel. Israel menuduh Iran memasok UAV kepada sekutunya di Timur Tengah, terutama Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman.
Iran juga mendukung Hamas di Jalur Gaza, yang saat ini berkonflik dengan Israel. Negara-negara Barat dan Ukraina menuduh Iran memasok UAV ke Rusia untuk digunakan dalam operasinya di Ukraina, sebuah klaim yang dibantah Iran.
Banyak negara Barat telah menjatuhkan sanksi terhadap Iran atas dugaan penjualan senjata. Iran mulai memproduksi UAV pada tahun 1980-an selama delapan tahun perangnya dengan Irak.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)