Menurut Direktur Jenderal Museum Besar Mesir (GEM), ini bukan hanya museum tetapi juga pusat pendidikan, penelitian ilmiah, dan pelestarian warisan.
Báo Khoa học và Đời sống•07/11/2025
Menurut Kantor Berita Xinhua, Museum Besar Mesir (GEM) resmi diresmikan dan dibuka untuk umum pada 4 November. (Sumber foto: Xinhuanews) Pembangunan Museum Agung dimulai pada tahun 2005, hampir 2 km dari kompleks Piramida Giza, dengan luas total hampir 500.000 m².
Museum ini menandai tonggak penting dalam upaya jangka panjang Mesir untuk melestarikan dan mempromosikan warisan arkeologinya. Topeng emas tersebut dipamerkan di ruang pameran Raja Tutankhamun di Museum Besar Mesir (GEM) pada tanggal 4 November. Selain perannya dalam industri pariwisata Mesir, GEM juga merupakan pusat penelitian dan restorasi ilmiah , yang menampung salah satu pusat konservasi dan restorasi terbesar dan tercanggih di Timur Tengah.
“Ini adalah museum yang menerapkan inovasi ilmiah terkini, menggunakan teknologi tercanggih untuk merestorasi dan melestarikan artefak,” kata Ahmed Ghoneim, CEO GEM. Bapak Ahmed Ghoneim menekankan peran museum yang lebih besar, dengan mencatat bahwa museum bukan sekadar museum tetapi juga pusat pendidikan , penelitian ilmiah, dan pelestarian warisan. “Kami menargetkan 15.000 hingga 20.000 pengunjung per hari dan sekitar 7 juta pengunjung per tahun,” lanjut Ahmed Ghoneim, seraya menambahkan bahwa jumlah pengunjung pada hari pertama pembukaan mencapai sekitar 18.000.
Di dalam museum. Foto yang diambil pada tanggal 4 November 2025 ini menunjukkan sebuah kereta perang di dalam ruang pameran Raja Tutankhamun di GEM Grand Museum.
Komentar (0)