Saat ini, MSc. Le Au Ngan Anh (30 tahun) memegang jabatan Wakil Kepala Fakultas Pariwisata - Restoran - Hotel di Universitas Hoa Sen, dan juga mahasiswa PhD di Universitas Ton Duc Thang.
Sang ratu energik dan suka mengajar.
Nona Le Au Ngan Anh mengatakan bahwa ia telah bekerja di berbagai bidang, tetapi pada suatu titik, ia menyadari bahwa ia ingin tetap bekerja di pekerjaan yang memberikan nilai berkelanjutan. Pekerjaan tersebut dapat mengembangkan dirinya sekaligus memberikan manfaat bagi generasi muda dan masyarakat.

Pada tahun 2017, Le Au Ngan Anh dinobatkan sebagai Miss Ocean Vietnam. Ia kemudian mewakili Vietnam di kompetisi internasional dan meraih posisi runner-up ke-4 di Miss Intercontinental.
"Saya berharap ketika anak saya besar nanti, ia bisa dengan bangga bercerita tentang orang tuanya kepada teman-temannya. Mengajar juga merupakan cara bagi saya untuk mengembangkan diri dan memahami anak saya dengan lebih baik. Mengajar bukan sekadar pekerjaan, melainkan sebuah perjalanan bermakna untuk menanamkan nilai-nilai dan menyebarkan hal-hal positif setiap hari," ujar Ngan Anh, MSc.
Berdiri di podium selama hampir 6 tahun, MSc. Ngan Anh telah membangun filosofi mengajar yang berbeda. Ia tidak takut kehilangan citra seorang ratu kecantikan, sebaliknya, ia sering "bertindak" untuk menciptakan rasa kedekatan.
Di kelasnya, ia sering memasukkan permainan, situasi kehidupan nyata, dan teknik bermain peran ke dalam perkuliahannya. MSc. Ngan Anh percaya bahwa humor dan tawa di kelas bukan sekadar hiburan, tetapi juga menciptakan hubungan antara guru dan siswa. Tanpa interaksi siswa, sekeras apa pun guru berusaha mengajar, hasilnya tidak akan efektif.
Melalui video di jejaring sosial, banyak pelajar lebih memahami profesi manajemen acara.

Guru ratu kecantikan itu "sangat" dekat dan ramah dengan para muridnya

MSc. Ngan Anh berfoto dengan mahasiswa baru jurusan manajemen acara
Berbeda dengan foto-foto energik di media sosial, ibu muda ini mengakui bahwa ada kalanya ia merasa kewalahan karena harus menyeimbangkan pekerjaan, mengurus keluarga, dan sekolah. Namun, ia tidak pernah putus asa dan ingin berhenti mengajar.
Pada saat-saat seperti itu, sumber terbaiknya untuk "mengisi ulang tenaga" adalah melihat foto-foto kelulusan dan membaca pesan-pesan dari para siswa yang membanggakan bahwa mereka telah menemukan pekerjaan yang bagus di bidangnya.
"Dari "tunas muda" yang masih malu-malu saat pertama kali masuk kelas, kini mereka telah tumbuh dengan kuat dan mulai menghasilkan "buah yang manis". Itulah motivasi dan keyakinan saya untuk mengetahui bahwa perjalanan yang saya tempuh adalah jalan yang tepat," ungkap MSc. Ngan Anh.
Wanita - jangan takut dengan tantangan
Sesibuk apa pun ia, waktu antara pukul 18.00 hingga 21.00 selalu dihabiskannya bersama keluarga, terutama putra kecilnya. Setelah putranya tidur, ia melanjutkan pekerjaan yang belum selesai atau menghabiskan waktu untuk riset profesional.

Keluarga adalah “stasiun pengisian daya” permanen bagi dosen perempuan muda
Ngan Anh mengatakan bahwa tidak ada yang namanya "keseimbangan" sempurna saat menjalani banyak peran dengan beragam pekerjaan. "Prioritas utama saya adalah kesehatan, baik fisik maupun mental. Karena tanpa kesehatan, saya tidak dapat mengelola pekerjaan di Fakultas dengan baik, menjadi ibu yang baik, atau menyelesaikan program PhD saya," ungkap Ngan Anh.
Prioritas yang tersisa akan berubah seiring waktu. Ada "musim-musim" di mana ia harus fokus secara intens pada penelitian untuk mempersiapkan artikel ilmiah yang akan diterbitkan. Selama jam-jam administrasi, ia menyusun rutinitas dan jadwal untuk menangani manajemen Fakultas, terhubung dengan berbagai bisnis, dan membangun kegiatan-kegiatan berbasis pengalaman bagi mahasiswa.
Di akhir tahun ajaran, prioritasnya adalah rekrutmen, magang siswa, dan keamanan dewan. Dan tentu saja, keluarganya adalah "stasiun pengisian daya" permanennya.
Ngan Anh memilih untuk menggunakan dana waktunya dengan "mengintegrasikan" alih-alih "menyeimbangkan". Yang penting bukanlah Anda mengerjakan banyak tugas, melainkan Anda memahami tanggung jawab dan sepenuhnya hadir dalam setiap peran.


Dosen muda menginspirasi mahasiswa
Bagi Ngan Anh, setiap kali ia "memasuki" bidang atau peran baru, ia mengawalinya dengan kerendahan hati dan semangat progresif.
Wakil Kepala Dinas Pariwisata, Restoran, dan Perhotelan menegaskan bahwa perempuan berhak untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba berbagai bidang serta peran di masyarakat. Terkadang, hambatan tersebut bukan berasal dari alasan objektif eksternal, melainkan dari pemikiran pribadi mereka sendiri, rasa takut tidak mampu.
"Saya berharap para perempuan muda tidak melihat tantangan sebagai tekanan, melainkan sebagai peluang untuk memperluas batasan mereka. Ketika kita berani melangkah lebih jauh, berani mengemban tanggung jawab yang lebih besar, dan berani meyakini kemampuan diri sendiri, nilai diri kita akan meningkat secara alami. Tidak perlu berisik, cukup gigih dan berbaik hati dengan pilihan kita sendiri," ujar MSc. Ngan Anh.
Sumber: https://nld.com.vn/khi-hoa-hau-lam-giang-vien-tiet-hoc-se-nhu-the-nao-196251120083100739.htm






Komentar (0)