Di mana ada matahari, di situ ada hujan, tetapi ini satu-satunya tempat di dunia di mana aturan itu dilanggar. Banyak orang yang tinggal di sini belum pernah merasakan hujan seumur hidup mereka.
Kota ini “tidak hujan” dengan cara yang unik
Lima, ibu kota Peru, merupakan kota terbesar di negara ini sekaligus pusat budaya, industri, keuangan, dan transportasi yang penting. Dengan luas wilayah 804,3 km² dan populasi 2/3 dari total populasi negara, Lima memainkan peran penting dalam semua kegiatan di negara ini. Namun, yang membuat Lima istimewa adalah iklimnya yang unik: hujan tidak turun sepanjang tahun, tetapi juga tidak mengalami kekeringan.
Yang menarik ketika Anda mengunjungi Lima adalah pemandangan rumah-rumah di daerah berpenghasilan rendah tanpa atap. Banyak yang bahkan dibangun dengan kardus. Fenomena ini disebabkan oleh iklim yang sejuk dan curah hujan yang rendah, sehingga orang-orang di sini tidak merasa perlu memasang atap.
Karena alasan tersebut, Lima menjadi salah satu dari sedikit kota di dunia yang tidak memiliki sistem pembuangan limbah. Warga di sini tidak pernah membutuhkan payung atau jas hujan, dan bagi banyak orang, hujan adalah fenomena yang belum pernah mereka saksikan seumur hidup.
Secara historis, hujan pernah turun di Lima lebih dari 600 tahun yang lalu. Kini, kota ini dianggap sebagai satu-satunya tempat di dunia yang tidak mengalami hujan seperti yang terjadi di daerah lain.
Apa kata sains ?
Fenomena "hujan" di Lima juga unik. Alih-alih hujan biasa, Lima diselimuti kabut tebal. Kabut ini perlahan mengembun dan hanya menciptakan sedikit kelembapan di permukaan tanah.
Menurut studi ilmiah, rata-rata curah hujan tahunan di Lima hanya berkisar antara 10 mm hingga 15 mm, jauh lebih rendah dibandingkan daerah lain. Sebagai perbandingan, curah hujan ini kurang dari 1/5 curah hujan di Gurun Sahara, salah satu tempat terkering di dunia.
Para ahli meteorologi telah menemukan penjelasan untuk fenomena aneh ini. Meskipun curah hujannya rendah, Lima tidak sekering daerah lain berkat lokasi geografisnya yang unik. Kota ini terletak di Pasifik Selatan subtropis, di daerah tropis, tetapi dipengaruhi oleh arus dingin Peru, yang membantu menjaga kelembapan dan mencegah kekeringan.
Fenomena iklim di Lima disebabkan oleh fakta bahwa udara dingin dari Arus Peru menghalangi uap air yang naik dari tanah, mencegahnya mengembun menjadi awan kumulonimbus dan menyebabkan hujan. Oleh karena itu, bahkan tanpa hujan, Lima tidak kering, melainkan justru lembap karena tingginya jumlah uap air di udara.
Selain itu, kedekatan Lima dengan laut dan keberadaan Sungai Mark menyediakan air tanah yang melimpah. Berkat hal ini, kota ini tidak pernah mengalami kekurangan air. Sumber air yang melimpah ini tidak hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat tetapi juga menjamin kegiatan ekonomi dan produksi lainnya.
Pemandangan unik menarik banyak wisatawan
Dari atas, Lima tampak bagaikan lukisan yang indah, dikelilingi gurun, garis pantai, dan hamparan pasir keemasan yang panjang. Kota ini memiliki lanskap unik di mana alam yang gersang berpadu dengan laut biru.
Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, penduduk Lima terutama memanfaatkan air dari Sungai Aprikh, yang berasal dari salju dan es yang mencair di Pegunungan Andes. Meskipun tidak ada hujan, iklim di Lima cukup sejuk. Suhu terendah sekitar 16 derajat Celcius dan tertinggi tidak melebihi 23 derajat Celcius. Dengan cuaca yang menyenangkan sepanjang tahun, Lima bagaikan selalu tenggelam dalam suasana musim semi.
Lima, ibu kota sekaligus kota terbesar Peru, sekaligus pusat administrasi Provinsi Lima, memainkan peran kunci dalam berbagai bidang di negara ini, termasuk budaya, industri, keuangan, dan transportasi. Terletak di sebuah lembah di sepanjang tiga sungai, Chillón, Rímac, dan Lurín, kota ini tidak hanya menjadi pusat kekuasaan, tetapi juga menyumbang dua pertiga PDB negara, menarik sebagian besar investasi swasta, penerimaan pajak, simpanan bank, serta sejumlah besar dokter dan mahasiswa. Meskipun ada upaya desentralisasi kekuasaan, Lima tetap menjadi kantor pusat banyak lembaga pemerintah penting. Pusat bersejarah kota ini telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Lima juga terkenal dengan arsitektur kuno dan pemandangan alamnya yang memukau. Selain keindahan sejarahnya, kota ini memiliki gaya hidup modern dan budaya yang beragam dan kaya, yang semakin menambah daya tarik ibu kota Peru ini. Lima juga merupakan negeri yang kaya akan hidangan lezat. Kuliner kota ini selalu memukau wisatawan setiap kali menikmatinya karena gaya Latinnya yang unik telah mengakar dan merasuk jauh ke dalam budaya dan alam bawah sadar masyarakat Peru.
Thuy Linh (Sumber: TravelMtl, LimaEasy, Reddit...)
[iklan_2]
Source: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/noi-duy-nhat-tren-the-gioi-khong-co-mot-giot-mua-suot-600-nam-nhung-chua-bao-gio-bi-thieu-nuoc-khoa-hoc-ly-giai-dieu-bat-ngo-172241016073637053.htm
Komentar (0)