Ekonomi global tetap tangguh.

Menurut Laporan Musim Gugur Institut Nasional untuk Penelitian Ekonomi dan Sosial (NIESR), terlepas dari hambatan dan ketidakpastian akibat kebijakan tarif AS, ekonomi global sejauh ini menunjukkan ketahanan yang cukup besar. Setelah mencapai pertumbuhan 1,8% pada tahun 2024, ekonomi negara maju melambat pada tahun 2025, yang mencerminkan perlambatan ekonomi AS (dari 2,8% pada tahun 2024 menjadi 2,1% pada semester pertama tahun 2025). Sebaliknya, pertumbuhan di Tiongkok dan India tetap stabil, bahkan lebih kuat daripada di Zona Euro dan Jepang.
Akibatnya, momentum pertumbuhan global yang relatif stabil yang tercatat sejak tahun 2023 terus dipertahankan. Ketahanan ini mencerminkan aktivitas yang lebih kuat di sektor jasa. Inflasi di sebagian besar negara maju telah menurun (meskipun masih di atas target di AS, Inggris, dan Jepang), memungkinkan bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneter.
Mengenai prospek ekonomi global, Institut NIESR memperkirakan pertumbuhan perdagangan global akan melambat dari 3,8% pada tahun 2024 menjadi 3,0% pada tahun 2025 dan 2,3% pada tahun 2026. Meskipun demikian, pertumbuhan PDB global diperkirakan akan tetap berada di angka 3,2% pada tahun 2025 dan semakin melambat menjadi 3,0% pada tahun 2026 karena dampak negatif dari pembatasan perdagangan dan meningkatnya ketidakpastian yang terus memengaruhi investasi dan perdagangan.
Peran "komunikasi" dalam strategi kerja sama perdagangan.
Menurut Lowy Institute (Australia), seiring dengan percepatan upaya Indonesia untuk menandatangani jaringan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dari Eropa hingga Amerika Utara, transmisi informasi dan pesan menjadi semakin penting dan krusial bagi keberlanjutan perjanjian-perjanjian tersebut.
Proses integrasi Indonesia berlangsung dalam lingkungan digital yang sarat dengan faktor politik yang kompleks. Model lama negosiasi pemerintah, keuntungan bagi bisnis, dan penerimaan diam-diam oleh publik tidak lagi sesuai. Peristiwa baru-baru ini menunjukkan hal ini. Kemitraan Trans -Pasifik Komprehensif dan Progresif (CPTPP) dan Kemitraan Perdagangan dan Investasi Transatlantik (TTIP) antara Uni Eropa dan AS tidak runtuh karena tarif, tetapi karena opini publik, yang dianggap sebagai ancaman terhadap kedaulatan dan lapangan kerja, dan berpotensi menjadi racun politik. TCEPA di Indonesia dan Uni Eropa menghadapi tantangan serupa.
Untuk menjembatani kesenjangan persepsi ini, diperlukan narasi hubungan masyarakat yang dapat menghubungkan akal dan emosi: memposisikan Indonesia sebagai mitra yang sangat diperlukan dalam membangun rantai pasokan berkelanjutan, sekaligus menggambarkan Eropa sebagai mitra kerja sama yang menghormati jalur dan prioritas pembangunan Indonesia.
Zona Ekonomi Terusan Suez sedang membangun kompleks pabrik prefabrikasi.

Zona Ekonomi Terusan Suez (SCZone) Mesir baru-baru ini menandatangani kontrak untuk membangun kompleks industri prefabrikasi berskala besar di Qantara Barat guna memperluas kapasitas produksi dan menarik investor baru.
Proyek ini, dengan total investasi sebesar 1 miliar EGP (sekitar 20,3 juta USD), sedang diimplementasikan oleh Main Development Company (MDC) – pengembang SCZone – di area seluas 200.000 m². Kompleks ini dirancang untuk menyediakan unit pabrik prefabrikasi, memungkinkan bisnis untuk segera memulai produksi tanpa harus membangun fasilitas dari awal. Model ini diharapkan dapat secara signifikan mengurangi biaya investasi awal dan mempersingkat waktu penyelesaian bagi investor.
Proyek ini akan dilaksanakan selama 36 bulan, dibagi menjadi dua fase, masing-masing mencakup area seluas 100.000 m² dengan total biaya 500 juta EGP. Fase pertama diharapkan selesai dalam 18 bulan.
Ketua SCZone, Walid Gamal El-Din, mengatakan proyek di Qantara West menargetkan produsen kecil dan menengah, khususnya di sektor tekstil, pengolahan makanan, produksi pertanian , dan perlengkapan medis. Ia mencatat bahwa model ini sebelumnya telah diterapkan di kawasan industri Ain Sokhna dan terbukti efektif dalam menarik investasi.
Sumber: https://baotintuc.vn/kinh-te/kinh-te-do-day-20251228113552149.htm






Komentar (0)