![]() |
Tiga nyamuk ditemukan pertama kalinya di Islandia. Foto: Alexander Northey . |
Institut Sejarah Alam Islandia mengonfirmasi bahwa tiga nyamuk pertama ditemukan di Islandia Barat, menandai pertama kalinya serangga tersebut tercatat hidup di negara kepulauan tersebut, yang beriklim dingin sepanjang tahun.
Menurut RÚV, penemuan itu dilakukan oleh Björn Hjaltason pada pertengahan Oktober. Dalam grup Facebook "Serangga di Islandia", ia mengatakan bahwa saat senja tanggal 16 Oktober, ia melihat "seekor lalat aneh" menempel pada pita merah, perangkap yang ia gunakan untuk menarik serangga.
"Saya langsung curiga ada yang tidak beres dan segera menangkapnya. Ternyata itu betina," kata Björn. Ia kemudian mengumpulkan dua spesimen lagi dan mengirimkannya ke Institut Sejarah Alam Islandia untuk diidentifikasi.
Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga sampel tersebut termasuk spesies Culiseta annulata, nyamuk tahan dingin yang umum ditemukan di Eropa utara. Ahli entomologi Matthías Alfreðsson, yang secara pribadi mengidentifikasi sampel-sampel tersebut, mengatakan bahwa penemuan ini sangat penting secara ilmiah .
"Ini pertama kalinya nyamuk ditemukan di Islandia. Meskipun lalat dan serangga terkadang terlihat datang dengan pesawat, belum pernah ada yang tercatat di alam liar," kata Alfreðsson.
Menurut Matthías, spesies nyamuk ini beradaptasi dengan baik terhadap cuaca dingin, mampu melewati musim dingin di ruang bawah tanah atau lumbung yang hangat. Hal ini menunjukkan bahwa iklim Islandia, yang selama ini dianggap terlalu keras bagi nyamuk, mungkin secara bertahap menjadi lebih menguntungkan bagi mereka.
Para ilmuwan telah memperkirakan kemungkinan munculnya nyamuk di Islandia, terutama setelah spesies lalat kutu (Hippoboscidae) tercatat di negara tersebut pada tahun 2015. Penemuan baru ini membuka penelitian tentang perubahan ekosistem lokal dalam konteks perubahan iklim global, yang jelas memengaruhi wilayah Atlantik Utara.
Sumber: https://znews.vn/lan-dau-tien-phat-hien-loai-muoi-o-iceland-post1595938.html
Komentar (0)