Berjalan-jalan di desa kerajinan di pagi hari, tak sulit membayangkan hamparan deret penjemuran kertas beras putih di depan beranda. Aroma beras baru dan asap dapur yang berpadu dengan sinar matahari pagi menciptakan gambaran pedesaan yang damai dan semarak.
Ibu Nguyen Thi Tuyet (tinggal di daerah Phu Thinh, Kota Phu Long) adalah anggota keluarga yang telah menekuni pembuatan kertas beras selama tiga generasi. Ibu Tuyet diajari kerajinan ini oleh orang tuanya sejak usia 20 tahun, dan telah menekuninya di dapur selama lebih dari 55 tahun. Setiap hari, dari pukul 2-3 pagi, beliau bangun untuk menggiling tepung dan mengipasi api untuk membuat kertas beras. Pekerjaan ini memang berat, tetapi berkat pekerjaan ini, keluarganya dapat hidup mapan.

Menurut para perajin kertas beras berpengalaman di Phu Long, untuk membuat kertas beras yang lezat, dibutuhkan banyak tahapan rumit dan keterampilan. Beras dipilih dengan cermat, biasanya beras ketan yang harum, kemudian direndam selama 6 hingga 8 jam, digiling hingga menjadi bubuk. Campuran bubuk ditaburkan secara merata di atas kain yang direntangkan, diletakkan di mulut panci berisi air mendidih. Selama proses penghamparan kertas beras, api dari sekam padi harus dijaga pada suhu yang stabil, tidak terlalu muda agar kertas beras tidak keras, dan tidak terlalu tua agar kertas beras tidak rusak. Setelah kertas beras matang, diangkat perlahan dengan tongkat bambu dan dijemur di rak pengering di bawah sinar matahari.
Bapak Nguyen Cong Lap, seorang pembuat kertas beras di Phu Long, berbagi rahasianya: “Selain memilih bahan-bahan dengan cermat, pembuat kue harus terampil untuk menghasilkan kue bundar dengan ketebalan yang tepat. Terutama, saat menjemur kue, Anda harus memperhatikan sinar matahari. Biasanya, jika terik matahari, Anda hanya perlu menjemurnya selama 5-10 menit sebelum membawanya ke dalam ruangan. Kertas beras Phu Long terkenal dengan rasa nasi alaminya. Setelah dipanggang, teksturnya menjadi renyah, dan aromanya menyebar ke seluruh area.”

Keistimewaan kertas beras Phu Long adalah cita rasanya yang khas pedesaan, tanpa campuran apa pun. Produknya beragam, mulai dari kertas beras celup, kertas beras wijen, hingga kertas beras bakar, yang memiliki beragam kegunaan. Berkat kualitas tradisionalnya yang terjaga, kertas beras Phu Long semakin populer, tidak hanya di provinsi ini tetapi juga di provinsi dan kota lain di seluruh negeri.

Menghadapi meningkatnya permintaan pasar, banyak rumah tangga berani berinvestasi dalam mesin tambahan untuk mendukung penggilingan dan pengemasan tepung. Namun, tahapan utama masih dilakukan secara manual untuk menjaga kualitas produk. Selain itu, daerah ini juga secara bertahap mendukung pengembangan merek, meningkatkan kemasan, label, dan menghubungkan platform e-commerce. Dengan keunikannya, pada tahun 2003, Komite Rakyat Provinsi Binh Thuan memberikan penghargaan kepada desa kerajinan kertas beras Phu Long, dengan puluhan rumah tangga yang berpartisipasi dalam produksi dan menciptakan lapangan kerja tetap bagi ratusan pekerja.

Bukan sekadar hidangan pedesaan sederhana, kertas beras Phu Long juga merupakan perwujudan ketekunan, kreativitas, dan kecintaan terhadap kerajinan masyarakat Binh Thuan. Di tengah kehidupan modern, tumpukan kertas beras keemasan di bawah terik matahari masih dibuat setiap hari oleh tangan-tangan terampil, berkontribusi dalam melestarikan jiwa pedesaan dan menegaskan nilai desa-desa kerajinan tradisional Vietnam.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/lang-nghe-banh-trang-phu-long-nuc-tieng-gan-xa-post796442.html
Komentar (0)