Alasan Ukraina bersikeras agar Jerman menyediakan rudal jelajah Taurus
Selasa, 19 Maret 2024 11:16 (GMT+7)
Apa yang istimewa tentang rudal jelajah Taurus sehingga Ukraina harus bersikeras meminta Jerman untuk memasoknya telah sebagian diklarifikasi dalam publikasi Inggris Financial Times (FT).
Rudal jelajah Taurus buatan Jerman dianggap sebagai senjata serang jarak jauh terdepan di Eropa, memiliki banyak fitur teknis dan taktis yang sangat istimewa, menurut Financial Times. Sekutu Barat termasuk AS, Prancis, dan Inggris telah memasok Ukraina dengan berbagai jenis rudal serang jarak jauh yang sangat canggih, tetapi pemerintah Kyiv masih bersikeras menambahkan Taurus, karena mereka menganggapnya sebagai bagian penting dari rencana tersebut, menurut Financial Times.
Meskipun Taurus memiliki bobot, ukuran, dan jangkauan yang sama dengan Scalp-EG/Storm Shadow Prancis/Inggris, perbedaannya dengan rudal buatan Jerman terletak pada sistem hulu ledak pintar Mephisto. Menurut Financial Times.
Hulu ledak jenis ini diprogram untuk menembus beberapa lapisan material dan kemudian meledak di lokasi yang diinginkan, memastikan kerusakan maksimum pada target seperti jembatan dan tempat perlindungan. Saat ini, Ukraina sangat membutuhkan Taurus untuk menyerang struktur semacam itu di Donetsk, menurut Financial Times.
Tak hanya itu, banyak spekulasi juga menyebutkan adanya generator pulsa elektromagnetik di dalam rudal Taurus, yang akan aktif saat mendekati target, sehingga menonaktifkan semua radar pertahanan udara, sehingga rudal tersebut "benar-benar kebal". Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah rudal Taurus juga dilengkapi mesin turbofan berperforma tinggi, yang memberikan jangkauan operasi lebih jauh saat ditempatkan di samping Scalp-EG/Storm Shadow. Menurut Financial Times.
Lebih lanjut, berkat solusi desain dan teknologi siluman, Taurus dapat terbang mendekati medan pada ketinggian hanya 50 meter di atas air, sehingga terhindar dari deteksi sebagian besar radar pertahanan udara atau pertahanan rudal tercanggih. Menurut Financial Times.
Perkembangan yang sangat penting yang juga diterbitkan oleh FT adalah bahwa percakapan yang bocor antara dua perwira Jerman menunjukkan bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina dapat dilatih untuk menggunakan rudal Taurus untuk beroperasi secara independen selama jangka waktu maksimal 12 minggu, menurut Financial Times.
Jika benar, perkembangan di atas akan meniadakan penilaian Kanselir Jerman Olaf Scholz tentang perlunya mengirim personel militer Jerman ke Ukraina untuk mengoperasikan rudal Taurus secara langsung guna mencapai kinerja tempur yang tinggi, menurut Financial Times.
Masalah sesungguhnya, imbuh Christian Mölling, pakar pertahanan di lembaga pemikir Asosiasi Kebijakan Luar Negeri Jerman, hanyalah mengintegrasikan rudal Taurus ke jet tempur Angkatan Udara Ukraina yang ada, menurut Financial Times.
Namun, hal ini telah dilakukan sebelumnya dengan rudal jelajah Scalp-EG/Storm Shadow, yang dipasok oleh Prancis/Inggris, sehingga memprediksi kemampuan serupa untuk Taurus bukanlah tugas yang mustahil. Menurut Financial Times.
Masalah lainnya adalah, menurut Bapak Fabian Hoffman, PhD dalam ilmu roket di Universitas Oslo, Inggris memiliki total 850 rudal Storm Shadow sebelum senjata ini dikirim ke Ukraina, sementara Prancis memiliki 460 rudal Scalp-EG. Menurut Financial Times,
Jerman sendiri memiliki total 600 rudal Taurus, tetapi diperkirakan hanya setengahnya yang siap tempur. Jika rudal-rudal tersebut dikirim untuk membantu Ukraina, Berlin akan menghadapi kekurangan yang serius. Menurut Financial Times,
Solusi langsungnya adalah bagi Jerman untuk "merombak" rudal yang disimpan dan mulai memulihkan jalur produksi, tetapi produksi batch baru diperkirakan memerlukan waktu persiapan hingga 2 tahun, menurut Financial Times.
PV (Menurut ANTĐ)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)