Pelanggaran, pengambilan keuntungan, dan distorsi warisan dilarang.
Berdasarkan Pasal 9 Undang-Undang Cagar Budaya Tahun 2025, segala tindakan perampasan cagar budaya, perusakan unsur asli cagar budaya, atau penurunan nilai cagar budaya dilarang keras. Tindakan perambahan, perusakan, atau risiko kerusakan cagar budaya juga ditangani secara ketat.
Undang-Undang Warisan Budaya, yang berlaku mulai 1 Juli 2025, secara khusus mengatur tindakan serius terhadap warisan budaya. Foto ilustrasi: DV
Eksploitasi dan penggunaan warisan yang memengaruhi hak dan kepentingan sah organisasi, individu, atau komunitas dilarang. Selain itu, memanfaatkan warisan dengan mengatasnamakan perlindungan dan promosi nilai-nilai warisan untuk keuntungan pribadi, ibadah takhayul, menciptakan konflik budaya, atau menghalangi hak atas kreativitas budaya juga merupakan tindakan terlarang.
Undang-undang ini juga melarang pengakuan dan pemberian gelar budaya secara ilegal; penggalian ilegal di situs arkeologi atau kawasan perlindungan peninggalan; dan pembelian, penjualan, pengumpulan, dan pertukaran barang antik dan harta nasional yang tidak diketahui asal usulnya.
Melarang bisnis ilegal, pemalsuan dan distorsi nilai-nilai warisan
Perbuatan-perbuatan seperti pemalsuan barang-barang antik, mengekspor peninggalan-peninggalan bersejarah ke luar negeri secara ilegal, memanfaatkan kegiatan perlindungan warisan untuk menyabotase Negara, memicu kebencian etnis, memecah belah agama, menyebarkan takhayul, dan sebagainya, juga dilarang keras.
Undang-undang tersebut juga menetapkan bahwa tindakan jual beli, pengumpulan, perdagangan, dan pertukaran peninggalan, barang antik, harta nasional, dan warisan dokumenter yang berasal dari sumber ilegal akan dilarang. Foto ilustrasi: DV
Undang-undang tersebut juga menetapkan bahwa pelestarian dan restorasi peninggalan harus mengikuti prosedur yang disetujui oleh lembaga negara. Segala bentuk usaha jasa budaya yang tidak memenuhi ketentuan undang-undang ini dilarang. Perorangan dan organisasi dilarang memanfaatkan koleksi artefak museum publik untuk menjadi perantara, memberi nasihat tentang pembelian dan penjualan artefak, atau mengungkapkan informasi secara ilegal.
Eksplorasi dan ekskavasi arkeologi harus memiliki izin dari Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata serta memenuhi semua persyaratan hukum. Dalam keadaan darurat, Komite Rakyat Provinsi dapat memberikan izin untuk segera melindungi kawasan cagar budaya.
Warisan budaya bukan hanya milik bangsa, tetapi juga memori kolektif masyarakat. Legalisasi tindakan terlarang merupakan langkah penting dalam melindungi dan mempromosikan nilai-nilai budaya tradisional serta mencegah komersialisasi, pelanggaran, dan distorsi warisan. Masyarakat dan organisasi perlu meningkatkan kesadaran dan mematuhi peraturan perundang-undangan secara ketat untuk melestarikan nilai-nilai spiritual bangsa yang berharga.
Sumber: https://danviet.vn/cac-hanh-vi-bi-nghiem-cam-de-bao-ve-di-san-van-hoa-d1351811.html
Komentar (0)