Pemerintahan Presiden Donald Trump menarik AS dari UNESCO untuk kedua kalinya - Foto: REUTERS
"Hari ini, Amerika Serikat memberi tahu Direktur Jenderal Audrey Azoulay tentang keputusan Amerika Serikat untuk menarik diri dari UNESCO. Kelanjutan partisipasi di UNESCO tidak sejalan dengan kepentingan nasional Amerika Serikat," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, pada 22 Juli.
Penarikan diri AS dari Organisasi Pendidikan , Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) akan berlaku efektif pada tanggal 31 Desember 2026. Washington akan tetap menjadi anggota penuh UNESCO hingga saat itu.
Dalam sebuah pernyataan, Departemen Luar Negeri AS menuduh UNESCO "mempromosikan isu-isu sosial dan budaya yang memecah belah" dan terlalu berfokus pada tujuan pembangunan berkelanjutan PBB, "sebuah agenda ideologis globalis untuk pembangunan internasional yang bertentangan dengan kebijakan luar negeri Amerika Pertama kami." Washington juga mengkritik sikap anti-Israel UNESCO dalam mengakui Palestina sebagai negara anggota.
Pengumuman ini tidak terlalu mengejutkan, mengingat Presiden Donald Trump telah menarik AS dari UNESCO pada tahun 2017, serta badan-badan internasional lainnya selama masa jabatan sebelumnya. Presiden Joe Biden membatalkan keputusan ini ketika ia menjabat pada tahun 2021.
Ketika Tn. Trump kembali ke Gedung Putih awal tahun ini, AS meninggalkan organisasi seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Saya sangat menyesalkan keputusan Presiden Donald Trump untuk sekali lagi menarik Amerika Serikat dari UNESCO. Meskipun disesalkan, pengumuman ini sudah diperkirakan, dan UNESCO telah mempersiapkannya," ujar Direktur Jenderal Audrey Azoulay setelahnya.
Sebelumnya, New York Post mengutip seorang pejabat Gedung Putih yang mengatakan bahwa Trump telah meminta peninjauan kembali atas partisipasi AS di UNESCO segera setelah menjabat pada Februari 2021.
"Keputusan Presiden Trump untuk menarik Amerika Serikat dari UNESCO, sebuah organisasi yang mendukung tujuan budaya dan sosial yang memecah belah, sama sekali tidak sejalan dengan kebijakan akal sehat yang dipilih rakyat Amerika pada November 2024," kata Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih, Anna Kelly.
Kantor berita Reuters juga mengutip dua diplomat Eropa yang mengonfirmasi informasi ini.
Langkah ini akan menjadi pukulan telak bagi UNESCO, yang didirikan setelah Perang Dunia II untuk mempromosikan perdamaian melalui kerja sama internasional di bidang pendidikan, sains, dan budaya. AS saat ini menyumbang sekitar 8% dari total anggaran UNESCO, turun dari sekitar 20% ketika Trump pertama kali menarik Washington dari organisasi tersebut.
Sumber: https://tuoitre.vn/my-tuyen-bo-rut-khoi-unesco-mot-lan-nua-20250722201540148.htm
Komentar (0)