
Roket Starship SpaceX lepas landas dari landasan peluncuran di fasilitas Starbase di Boca Chica, Texas, AS - Foto: CNN
Pada tanggal 30 Oktober, SpaceX Corporation milik miliarder teknologi Elon Musk mengatakan telah menyerahkan kepada Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) sebuah rencana singkat untuk segera membawa manusia kembali ke Bulan menggunakan sistem roket Starship.
Langkah ini dilakukan saat NASA memberikan tekanan kepada kontraktor untuk mempercepat, menerobos, dan melampaui China dalam perlombaan menaklukkan Bulan dekade ini.
Oleh karena itu, SpaceX mengonfirmasi bahwa mereka telah menyelesaikan puluhan tonggak penting dalam kontrak pengembangan wahana pendarat bulan Starship. Selain itu, grup tersebut juga menyatakan bahwa tonggak teknis utama akan diimplementasikan pada tahun 2026, termasuk uji terbang lanjutan. Starship telah melakukan total 11 uji terbang untuk menyempurnakan desain.
Selain itu, tonggak penting lainnya yang diharapkan SpaceX untuk dicapai pada tahun 2026 adalah uji pengisian bahan bakar di luar angkasa - sebuah proses yang sangat rumit yang belum pernah dilakukan sebelumnya dan memainkan peran penting dalam memastikan bahwa Starship memiliki cukup bahan bakar untuk mendarat di Bulan.
Sebelumnya, NASA memperkirakan uji coba ini akan berlangsung paling cepat tahun 2024. Namun, kemajuan pengembangan dan peluncuran uji coba Starship terus menemui kendala.
SpaceX berencana untuk meluncurkan prototipe Starship yang ditingkatkan — versi yang dilengkapi dengan fitur khusus untuk misi pengisian bahan bakar luar angkasa — akhir tahun ini atau awal tahun depan.
SpaceX mengatakan waktu uji pengisian bahan bakar akan bergantung pada kemajuan penerbangan uji Starship V3 mendatang.
NASA kini menghadapi persaingan ketat dari China dalam upayanya mengirim astronaut kembali ke Bulan, tempat yang belum pernah dijamah manusia sejak misi Apollo terakhir pada tahun 1972.
Sebelumnya pada tahun 2021, NASA memilih SpaceX sebagai mitra strategis untuk melaksanakan dua misi pendaratan pertama dalam program eksplorasi Bulan Artemis, sementara perusahaan kedirgantaraan Blue Origin yang didirikan oleh Jeff Bezos memenangkan subkontrak untuk misi berikutnya di Artemis.
Namun, dalam sebuah pernyataan pekan lalu, Direktur NASA Sean Duffy mengatakan SpaceX tertinggal dalam pengembangan Starship. Oleh karena itu, NASA dapat membuka kembali kontrak Artemis SpaceX kepada para pesaing yang dapat mengajukan rencana untuk mempersingkat waktu pengembalian manusia ke permukaan Bulan.
Source: https://tuoitre.vn/nasa-gay-suc-ep-spacex-tung-ke-hoach-rut-gon-dua-nguoi-tro-lai-mat-trang-truoc-trung-quoc-20251031195049113.htm






Komentar (0)