Baru-baru ini, dalam sebuah wawancara, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko mengatakan bahwa ketegangan antara Moskow dan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) sepertinya tidak akan mereda.
Rusia yakin situasi keamanan akan berbeda tanpa ekspansi NATO di sisi timur. (Sumber: Shutterstock) |
Kantor berita Sputnik pada 8 Oktober mengutip pernyataan Bapak Grushko yang menekankan: "Bagaimana kita bisa berbicara tentang pengurangan ketegangan ketika dokumen strategis NATO mengidentifikasi Rusia sebagai 'ancaman paling langsung dan signifikan terhadap keamanan negara-negara anggota aliansi'?"
Selain itu, diplomat Rusia menuduh NATO, melalui pengembangan militernya , bersiap untuk "menghadapi negara kita."
Selama bertahun-tahun, Moskow menentang ekspansi dan peningkatan kekuatan militer NATO yang berkelanjutan di dekat perbatasan Rusia. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Wakil Menteri Luar Negeri Grushko menegaskan kembali bahwa situasi keamanan akan berbeda tanpa ekspansi organisasi tersebut.
AS menggunakan "ancaman dari sisi Timur" untuk membawa Eropa ke dalam tatanan dunia dan mempertahankan hegemoni global Washington, kata pejabat Rusia tersebut, seraya menekankan bahwa perundingan mengenai langkah tak terelakkan Kiev menuju keanggotaan NATO diperlukan untuk mempertahankan Ukraina sebagai ujung tombak dalam perang hibrida melawan Moskow.
Tn. Grushko yakin bahwa orang-orang di Barat menyesalkan penolakan NATO terhadap rancangan perjanjian Rusia tentang jaminan keamanan, yang disampaikan ke markas besar aliansi militer tersebut di Brussels, Belgia, pada bulan Desember 2021.
Mengenai persiapan Rusia untuk memperbarui doktrin nuklirnya, diplomat itu mengatakan alasan langkah ini adalah untuk menjaga agar lawan tidak memiliki ilusi tentang kesiapan Moskow untuk menjamin keamanan dengan segala cara yang tersedia.
“Kami mempertimbangkan semua faktor yang memengaruhi stabilitas strategis, keamanan, dan kemampuan pertahanan kami,” tegas Wakil Menteri Grushko.
Menurutnya, “negara-negara nuklir di NATO dan blok itu sendiri, yang telah mendeklarasikan dirinya sebagai aliansi nuklir, sedang mengikuti jalur peningkatan peran senjata nuklir dalam strategi aliansi” baik dalam hal politik maupun teknis militer.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pembaruan amandemen doktrin nuklir, yang menyatakan bahwa Moskow berhak menggunakan senjata nuklir jika terjadi invasi, bahkan jika musuh menggunakan senjata konvensional tetapi menimbulkan ancaman serius terhadap kedaulatan nasional negara tersebut.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/nga-nato-chuan-bi-doi-dau-my-loi-dung-de-doa-tu-suon-dong-sua-hoc-thuet-hat-nhan-la-de-chat-dut-ao-tuong-cua-cac-doi-thu-289283.html
Komentar (0)