Warna Kuno

“Keindahan Hue tak tertandingi, kelembutan berpadu dengan kontemplasi”... Lirik lagu “Hue, cintaku” terngiang di benak saya setiap kali teringat Hue, tempat yang masih menyimpan jejak ibu kota kuno.

Hue memang tidak memiliki keindahan yang luar biasa, tetapi hampir tidak ada tempat di negeri ini yang dapat menghadirkan emosi romantis dan mendalam seperti tempat ini. Hue bagaikan gadis anggun dalam balutan ao dai yang berkibar, sederhana dan penuh rahasia, tetapi memiliki daya tarik yang unik.

Ibu kota kuno ini masih menyimpan kesan megahnya makam, istana, dan menara merah peninggalan dinasti-dinasti kuno, semuanya diselimuti lapisan waktu yang misterius, membuat siapa pun yang pernah menginjakkan kaki di sini semakin berhasrat untuk menjelajah dan mempelajari kisah-kisah sejarah yang tersembunyi di setiap karya arsitekturnya.

Melihat menara-menaranya, pintu-pintu kayu berlapis emas, atau ukiran-ukirannya yang rumit, rasanya semuanya kembali ke masa lalu yang gemilang, agung, dan membanggakan. Keindahan Hue tak hanya terletak pada pemandangannya, tetapi juga pada warisan dan kenangan yang tersimpan di jantung negeri ini, di sepanjang Sungai Huong yang puitis.

Majalah Heritage