(CLO) Negosiator Rusia telah meminta pihak AS untuk mempertimbangkan membuka kembali wilayah udara untuk pesawat Rusia dan memulihkan penerbangan langsung antara kedua negara, menurut pengumuman dari Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Jumat.
Penerbangan antara Rusia dan AS ditangguhkan tak lama setelah Rusia melancarkan serangannya ke Ukraina pada Februari 2022.
Bandara St. Petersburg, Rusia. Foto: Keluarga Espino
Permintaan tersebut diajukan dalam pertemuan bilateral di Istanbul, Turki, pada hari Kamis, di mana kedua belah pihak membahas isu-isu terkait kegiatan diplomatik, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia. Dalam pernyataan resminya, Rusia mengatakan bahwa pembicaraan tersebut berfokus pada "cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah yang tersisa dari pemerintahan AS sebelumnya."
Setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022, sekutu Ukraina, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa (UE), dan beberapa negara Barat lainnya, melarang pesawat Rusia memasuki wilayah udara mereka. Sebagai tanggapan, Rusia menutup wilayah udaranya untuk puluhan negara, meskipun sebagian besar maskapai Barat telah berhenti terbang di wilayah udara Rusia pada saat itu.
Pembatasan wilayah udara telah berdampak signifikan terhadap industri penerbangan global. Banyak maskapai Barat terpaksa mengubah rute penerbangan mereka, mengakibatkan waktu penerbangan yang lebih lama dari Eropa ke Asia karena harus menghindari wilayah udara Rusia. Akibatnya, maskapai Rusia kesulitan menjangkau banyak tujuan internasional.
Selain itu, sanksi dan ketegangan diplomatik telah sangat mengganggu kerja sama penerbangan antara Rusia dan Barat, termasuk pasokan suku cadang pesawat dan pemeliharaan teknis. Hal ini berdampak langsung pada industri penerbangan Rusia, yang sangat bergantung pada pesawat buatan Barat.
Cao Phong (menurut CNN, TASS)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/nga-de-nghi-noi-lai-cac-chuyen-bay-truc-tiep-voi-my-post336672.html
Komentar (0)