Hari Selasa, 12 September, merupakan hari yang penuh peristiwa di Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan, saat roket Soyuz untuk misi astronot berikutnya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) diangkat ke landasan peluncuran.
Roket Soyuz 2.1a akan meluncurkan misi Soyuz MS-24 pada tanggal 15 September, pukul 15:44 GMT (22:44 waktu Vietnam).
Pesawat ruang angkasa Soyuz MS-24 akan membawa tiga awak Ekspedisi ISS 70 (kosmonot Roscosmos Oleg Kononenko, Nikolai Chub dan astronaut NASA Loral O'Hara) untuk menyelamatkan awak yang terdampar di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). lebih dari 6 bulan yang lalu
Roket Soyuz MS-24 Soyuz 2.1a dibawa dengan gerbong kereta dari fasilitas integrasi Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) di Baikonur, ke Kompleks Peluncuran 31 di Kosmodrom Baikonur.
Fotografer NASA Bill Ingals mengabadikan perjalanan Soyuz pada tanggal 12 September, saat kereta menarik roket menyusuri rel menuju landasan peluncuran.
Soyuz milik Roscosmos adalah wahana peluncur serbaguna kelas menengah yang diperkenalkan pada tahun 1966 dan sejak itu menjadi andalan program luar angkasa Soviet/Rusia.
Ia mampu meluncurkan satelit sipil dan militer , serta misi kargo dan awak ke ISS.
Beberapa varian roket Soyuz telah dikembangkan selama beberapa dekade. Soyuz 2.1a adalah salah satu versi terbaru dari seri Soyuz-2.
Foto oleh Bill Ingals/NASA
Foto oleh Bill Ingals/NASA
Anggota kru Ekspedisi 70 yang diluncurkan minggu ini awalnya dijadwalkan untuk menaiki pesawat ruang angkasa Soyuz MS-23, tetapi dialihkan ke Soyuz MS-24 sebagai bagian dari penyesuaian jadwal.
Roket Soyuz 2.1a akan meluncurkan Soyuz MS-24 pada Jumat pagi, 15 September. Roket tersebut saat ini berada di landasan peluncuran, siap diluncurkan.
Foto oleh Bill Ingals/NASA
Kosmonot Roscosmos Oleg Kononenko akan terbang dengan Soyuz MS-24 sebagai komandan misi. Ia akan ditemani oleh kosmonot Roscosmos Nikolai Chub dan astronaut NASA Loral O'Hara, keduanya menuju luar angkasa untuk pertama kalinya.
Ini akan menjadi misi kelima kosmonot Oleg Kononenko. Misi ini akan menambah enam bulan dari total 736 hari yang telah ia habiskan di orbit Bumi.
Foto oleh Bill Ingals/NASA
Setelah menyelesaikan misi ini, Oleg Kononenko akan melampaui kosmonot Rusia Gennady Padalka untuk menjadi manusia terlama di dunia yang menghabiskan waktu di luar angkasa. Gennady Padalka mencetak rekor dunia pada tahun 2015, kembali ke Bumi setelah menghabiskan 879 hari.
Setelah diluncurkan pada pukul 15:44 GMT, pesawat ruang angkasa Soyuz MS-24 diperkirakan tiba di ISS dua jam kemudian.
Foto oleh Bill Ingals/NASA
Soyuz MS-24 dijadwalkan berlabuh dengan modul Rassvet ISS. Dengan kedatangan MS-24, awak MS-22 akan bersiap untuk kembali ke Bumi.
Karena kebocoran Soyuz MS-22, astronaut NASA Frank Rubio dan kosmonot Sergey Prokopyev dan Dmitry Petelin kini telah menghabiskan satu tahun penuh di orbit.
Foto oleh Bill Ingals/NASA
Kebocoran tersebut, yang digambarkan oleh juru bicara NASA sebagai "cukup serius", berasal dari sistem pendingin pesawat ruang angkasa Soyuz MS-22 dan pertama kali terdeteksi pada 14 Desember 2022. Kebocoran yang signifikan ini berlangsung selama tiga jam.
"Penyebab kebocoran ini belum diketahui saat ini. Para ahli Rusia terus meninjau data dan membahas kemungkinan penyebab kebocoran," kata juru bicara NASA, Rob Navias.
Pada tanggal 28 Maret 2023, ISS mengembalikan Soyuz MS-22 ke Bumi tanpa astronot, sehingga ilmuwan darat harus menyelidiki penyebabnya.
Foto oleh Bill Ingals/NASA
Astronot NASA Frank Rubio kini secara resmi memecahkan rekor AS untuk hari berturut-turut di luar angkasa, dengan total 355 hari.
Foto oleh Bill Ingals/NASA
"Keluarga saya adalah fondasi yang menginspirasi saya dan membuat saya tetap membumi selama hari-hari saya di ISS," kata Frank Rubio dalam sebuah video yang direkam pada tanggal 5 September dan ditayangkan di NASA Television pada hari Selasa, 12 September.
Sumber: Space.com, NASA/Foto, Everydayastronaut
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)