
Seniman Berjasa Kieu Hung
Seniman Kieu Hai, putra sulung Seniman Berjasa Kieu Hung, menyampaikan di laman pribadinya beberapa jam yang lalu: "Saudara-saudara, saudari-saudari, dan sahabat terkasih, keluarga kami dengan penuh duka cita yang mendalam mengumumkan: Seniman Kieu Hung - suara emas legendaris musik Vietnam, penyanyi "Love Song" yang menginspirasi banyak generasi, seniman yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk tanah air, negara, dan rakyatnya, meninggal dunia pada dini hari tanggal 30 Oktober, di Rumah Sakit Vivantes Friedrichshain - Berlin, Republik Federal Jerman, pada usia 88 tahun.
Keluarga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian, berbagi, dan pertanyaan dari berbagai lembaga, organisasi, sahabat, kolega, dan masyarakat di sekitar maupun di tempat lain. Informasi mengenai acara Peringatan dan Upacara Perpisahan akan diumumkan kemudian oleh keluarga. "Karena keluarga memiliki beberapa kerabat yang tinggal jauh, kami belum dapat menentukan tanggal pemakaman. Keluarga akan mengumumkan tanggal pastinya nanti," ujar seniman Kieu Hai.
Kieu Hung - penyanyi berbakat musik revolusioner
Kepergiannya mengakhiri perjalanan hampir seumur hidup yang didedikasikan untuk panggung musik, untuk Tanah Air, dan untuk melodi yang menyentuh jutaan hati. Nama Seniman Berjasa Kieu Hung dikaitkan dengan karya-karya musik yang telah menjadi kenangan bagi banyak generasi: "Lagu Cinta", " Ho Chi Minh adalah nama yang paling indah", "Suara kota yang dinamai menurut namanya", "Suara hari baru", "Rang tram bau"... Suaranya jernih, cerah, penuh gairah, seolah membawa aroma padi, sungai, dan napas zaman.
Tak hanya tampil, ia juga seorang instruktur vokal, belajar di luar negeri di Konservatorium Tchaikovsky (bekas Uni Soviet), dan berkontribusi dalam melatih banyak generasi seniman. Pada tahun 1995, ia pindah ke Jerman untuk menetap bersama keluarganya.

Seniman berjasa Kieu Hung dan penyanyi Trong Tan
Meskipun tinggal jauh dari tanah air, suaranya tak pernah meninggalkan tanah kelahirannya. Dari tampil di komunitas Vietnam hingga kelas menyanyi yang diadakan langsung di rumahnya, ia telah menjadi tempat perlindungan spiritual bagi mereka yang merindukan tanah air.
Di laman pribadi seniman Kieu Hai, banyak seniman dalam negeri menyampaikan belasungkawa, termasuk seniman Manh Hung dan Seniman Berjasa Minh Vuong, yang berduka atas kepergiannya.
Kieu Hung dengan penyakit serius dan belahan jiwanya
Pada tahun 2008, stroke mendadak membuatnya lumpuh di satu sisi, kehilangan ingatan, dan tidak dapat berbicara. Yang lebih menyakitkan baginya daripada penyakit itu adalah ketakutan tidak bisa bernyanyi lagi. Di sisinya adalah belahan jiwanya, Ny. Viet Bac. Ia dengan sabar mengajarinya setiap langkah, setiap kunci, setiap kata.
"Cinta, perhatian, dan kepeduliannya agar dia bisa mendapatkan balasan yang bermakna, itulah hal yang paling sakral dalam hidup seorang seniman," ujar penyanyi Bich Phuong.
Ada kalanya air mata menetes karena rasa sakit yang ia rasakan, tetapi ia tak pernah menyerah. Berkat cinta kasih itu, ia perlahan pulih. Pada tahun 2011, keluarganya membawanya kembali ke Vietnam untuk berobat, dan ia ditangani langsung oleh Profesor Nguyen Tai Thu dengan akupunktur. Kesehatannya membaik, dan ingatannya perlahan pulih.

Seniman Berjasa Kieu Hung dan Seniman Rakyat Thu Hien
"Momen kembali ke panggung. Pada peringatan 60 tahun Teater Musik dan Tari Nasional Vietnam tahun 2014, Seniman Berjasa Kieu Hung tampil untuk pertama kalinya setelah 6 tahun sakit parah. Suaranya memang tak sekuat sebelumnya, tetapi penonton tetap berdiri dan bertepuk tangan untuk waktu yang lama. Bukan karena tekniknya. Melainkan karena ia kembali - dengan tekad dan kecintaannya pada musik. Itulah momen ketika sang seniman bertemu kembali dengan dirinya sendiri." - kenang penyanyi Trong Tan dengan penuh emosi.
Kieu Hung meninggalkan warisan spiritual
Selain lagu-lagu yang mengiringinya selama bertahun-tahun, Seniman Berjasa Kieu Hung juga meninggalkan sekitar 30 lagu ciptaannya sendiri - sebagian besar ditulis selama malam-malam panjang penuh kerinduan.
"Beliau adalah teladan cemerlang bagi generasi penyanyi dan seniman di negeri ini. Selamat jalan beliau - suara yang legendaris," ujar penyanyi Dong Quan.
Ia pernah menggubah tiga puisi karya martir Nguyen Van Thac dalam "Forever 20", sebagai dialog hening antara musik dan sejarah. Suatu ketika di Nha Trang, ketika penonton mengenalinya dan mengundangnya bernyanyi, ia bernyanyi di tengah angin laut.
Malam itu, ia gelisah, hanya untuk mengucapkan satu kalimat: "Tak ada tempat yang memberiku begitu banyak emosi selain tanah airku. Aku ingin kembali untuk menjalani tahun-tahun terakhir hidupku di Vietnam."
Hari ini, ia telah kembali. Bukan dalam gemuruh tepuk tangan. Melainkan dalam kenangan, cinta, dan rasa syukur dari berbagai generasi penonton yang mencintai suaranya.
Sumber: https://nld.com.vn/vinh-biet-nsut-kieu-hung-19625110421492463.htm






Komentar (0)