Seorang pejabat mengatakan pada hari Jumat bahwa Blinken akan berada di Beijing pada tanggal 18 Juni, tetapi tidak memberikan rincian lainnya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Foto: Reuters
Pada bulan Februari, diplomat tertinggi Washington membatalkan rencana perjalanan ke Beijing karena balon China terbang di atas AS.
Berita mengenai perjalanan itu muncul setelah Wall Street Journal melaporkan pada hari Kamis bahwa China telah mencapai kesepakatan rahasia dengan Kuba untuk mendirikan pos penyadapan di pulau sekitar 100 mil dari Florida.
Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan pada hari Kamis bahwa laporan tersebut tidak akurat.
Di Havana, Wakil Menteri Luar Negeri Kuba Carlos Fernandez de Cossio menepis laporan WSJ dan New York Times setelahnya sebagai "kebohongan dan tidak berdasar." Ia mengatakan Kuba menolak kehadiran militer asing di Amerika Latin dan Karibia.
Perjalanan ini dipandang sebagai langkah signifikan menuju apa yang disebut Presiden Joe Biden sebagai "pencairan" hubungan bilateral, yang telah memburuk akibat sejumlah perselisihan baru-baru ini, mulai dari Laut Cina Selatan hingga Taiwan dan persaingan teknologi.
Juru bicara Kedutaan Besar Tiongkok di Washington mengatakan mereka tidak memiliki informasi mengenai kunjungan Blinken, tetapi menambahkan: "Tiongkok bersedia berdialog dengan AS. Kami berharap AS akan bekerja sama dengan Tiongkok dengan itikad baik dan bersama-sama mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh kedua pemimpin dalam pertemuan Bali."
Trung Kien (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)