
Menurut Badan Meteorologi Vietnam, Badai Bualoi bergerak ke arah Barat-Barat Laut dengan kecepatan 24-40 km/jam, dan kemungkinan akan terus menguat dan berdampak langsung pada daratan Vietnam pada 29 September. Dari 28 hingga 30 September, wilayah utara Vietnam dan provinsi-provinsi dari Thanh Hoa hingga Hue akan mengalami hujan lebat, terutama di banyak tempat dengan curah hujan 400-600 mm.

Menghadapi perkembangan yang tidak biasa ini, Departemen Pengelolaan Tanggul dan Pencegahan Bencana Alam bekerja sama dengan organisasi internasional telah mengeluarkan pedoman keselamatan bagi para nelayan.
Oleh karena itu, pemilik dan kapten kapal harus memeriksa kondisi teknis, melengkapi pelampung dan peralatan komunikasi, serta menyiapkan makanan dan air yang cukup untuk minimal 3 hari.
Pihak berwenang menekankan bahwa ketika ada peringatan badai yang mendesak, kapal harus segera mencari tempat berlindung yang aman dan sama sekali tidak boleh melaut. Nelayan perlu menjaga kontak rutin dengan stasiun informasi pesisir, penjaga perbatasan, angkatan laut, dan mengirimkan sinyal SOS ketika menghadapi masalah.

Saat berlabuh, kapal harus memilih lokasi yang terlindung dari angin, mengikat jangkar dengan erat, menjaga jarak minimal 15 m antar kapal, dan tidak berlabuh di daerah berbatu atau daerah dengan ombak besar. Kapal-kapal kecil harus ditarik ke darat untuk mengurangi risiko. Khususnya, ketika badai melanda, nelayan sama sekali tidak boleh berlabuh di luar muara, tetapi harus bergerak sesuai dengan instruksi pihak berwenang dan tim penyelamat.

Para ahli memperingatkan bahwa setelah badai No. 9 baru saja melemah, masyarakat dapat dengan mudah merasa puas terhadap badai No. 10. Namun, Bualoi adalah badai yang berbahaya, bergerak cepat, dan memiliki banyak potensi risiko. Oleh karena itu, para nelayan harus sangat waspada dan mengikuti instruksi dengan ketat untuk memastikan keselamatan jiwa dan harta benda.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/ngu-dan-can-ung-pho-nhu-the-nao-voi-bao-bualoi-post814979.html
Komentar (0)