Maraton membantu kita mengatasi diri kita sendiri. |
Oktober adalah Bulan Kesadaran Kanker Payudara, dan ketika membahas penyakit ini, pria seringkali bukan orang pertama yang terpikir. Menurut Yayasan Penelitian Kanker Payudara, kanker payudara pada pria jarang terjadi, hanya sekitar 1% dari seluruh kasus. Sekitar 2.800 pria didiagnosis menderita penyakit ini setiap tahun di Amerika Serikat.
Jangan menyerah saat dijatuhi hukuman mati
Seorang pelari maraton dari Saratoga membuktikan bahwa penyakit ini tidak mengenal jenis kelamin — dan dia tidak akan membiarkan tiga kata "Saya menderita kanker" menghentikannya berlari.
Richard Loud menyebut dirinya "petualang kanker payudara", dan semangat itulah yang membuatnya tetap optimis. Loud didiagnosis kanker payudara stadium 2 pada Desember 2024. Ia khawatir harus mengorbankan kehidupan yang dicintainya.
![]() |
Pria juga bisa terkena kanker payudara. |
"Saya benar-benar berada di posisi yang buruk, seperti yang bisa Anda bayangkan," katanya. "Rasanya menakutkan, kesepian, dan kita sama sekali tidak tahu apa yang akan terjadi. Saya bahkan bilang saya tidak ingin ada yang membelikan saya hadiah Natal tahun itu, karena saya rasa saya tidak akan ada untuk menggunakannya."
Awalnya, Loud disarankan menjalani beberapa putaran kemoterapi, diikuti mastektomi, radiasi, dan kemudian terapi obat selama lima hingga 10 tahun. Namun, setelah meminta pendapat kedua dari Dana-Farber Cancer Institute di Boston, ia memutuskan untuk berpartisipasi dalam uji klinis terapi endokrin (juga dikenal sebagai terapi hormon). Loud mengatakan terapi tersebut "kurang toksik" dibandingkan kemoterapi, dan dokter menganjurkannya untuk tetap menjalani kehidupan senormal mungkin selama perawatan.
Berlari membantu untuk menjadi optimis
"Saya sudah sering ikut maraton sebelumnya, dan sebenarnya ada beberapa lomba di musim semi yang saya pikir harus saya batalkan karena kanker," kata Loud. "Tapi kemudian mereka bilang saya harus hidup senormal mungkin. Jadi, seperti yang sudah saya putuskan, saya tidak akan membatalkan satu pun. Saya akan berlari."
Hingga saat ini, Loud telah menyelesaikan 53 maraton, empat di antaranya ia ikuti saat masih menjalani perawatan kanker. Ia menganggap cinta dan dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas sebagai kekuatan terbesarnya dalam mengatasi kesulitan. Loud berharap kisahnya dapat membantu meningkatkan kesadaran dan menyampaikan pesan bahwa kanker payudara bukan sekadar "penyakit perempuan".
![]() |
Optimisme akan mengatasi penyakit. |
"Saya memutuskan untuk seterbuka mungkin dan menyebarkan pesan ini, agar para pria tahu bahwa mereka juga bisa mengalaminya," ujarnya. "Itulah yang ingin saya tekankan – hadapi, bicaralah dengan lantang. Karena semakin banyak pria yang tahu, semakin berkurang stigma dan rasa malu yang akan ada. Dengan begitu, tidak akan ada lagi keraguan untuk membicarakannya."
Pada 12 September, Loud resmi menyelesaikan perawatannya. Pada bulan November, ia akan berpartisipasi dalam Maraton Kota New York untuk menggalang dana bagi Yayasan Penelitian Kanker Payudara.
Sumber: https://znews.vn/nguoi-dan-ong-bi-ung-thu-vu-chay-marathon-de-vuot-benh-tat-post1590753.html
Komentar (0)