Sejak kecil, Tran Hai Dang terpesona oleh suara gong yang dalam dan agung yang bergema di api. Cintanya semakin kuat ketika ia jatuh cinta pada seorang gadis Ede. Kesempatan ini semakin mendorongnya untuk belajar dan mendalami budaya gong.
Pada tahun 2011, setelah lulus kuliah, Bapak Dang kembali bekerja di daerah tersebut. Sebagai Wakil Sekretaris Persatuan Pemuda Komunis Ho Chi Minh di kota Ea Kar (lama), beliau berkesempatan untuk mendekati dan mempelajari lebih lanjut tentang gong. Tanpa takut kesulitan, beliau mencari pengrajin di setiap desa untuk meminta les, dan berlatih setiap ketukan gong dengan tekun.
| Tuan Tran Hai Dang membuat ching kram. |
Siang harinya, ia sibuk dengan kegiatan pemuda, dan malam harinya, ia rajin berlatih dengan perangkat gong pinjaman dari penduduk setempat. Setelah lebih dari 8 tahun bertekun, dari ketukan-ketukan yang kurang pas, ia telah menguasai setiap gong dalam perangkat gong tersebut dan menguasai teknik-teknik ketukan gong yang sering muncul dalam kegiatan budaya masyarakat Ede seperti: upacara meminta hujan, perayaan padi baru, pemakaman, atau tarian tradisional.
Pada tahun 2019, Bapak Dang mengikuti kelas mengajar gong yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan, Olahraga , dan Pariwisata Dak Lak bekerja sama dengan Kepolisian Distrik Ea Kar (lama). Di sana, beliau mengajak 22 anak muda dari 6 desa untuk bergabung, membentuk tim gong yang masih aktif hingga saat ini.
Sebagai Sekretaris Persatuan Pemuda Kota Ea Kar (2019-2024), beliau terus mengadvokasi dan menyelenggarakan kelas-kelas yang mengajarkan ching kram dan tari tradisional untuk 6 tim gong dari sekolah-sekolah di wilayah tersebut. Beliau juga berkoordinasi dengan Persatuan Perempuan Distrik Ea Kar (lama) untuk membuka 2 kelas ching kram bagi perempuan di Desa M'Briu dan Tuong Sinh. Hingga kini, tim-tim gong ini secara rutin diundang untuk tampil di berbagai acara budaya di provinsi tersebut.
| Tuan Tran Hai Dang mengajarkan teknik memainkan ching kram kepada siswa. |
Banyak tim gong yang diajar oleh Bapak Dang telah memenangkan penghargaan di Festival Budaya Gong Dak Lak pada tahun 2022, 2023, dan 2024 serta Festival Budaya Gong Distrik Ea Kar pada tahun 2023 dan 2024... Tidak hanya mengajar, beliau juga membuat ching kram untuk murid-muridnya. Pada tahun 2023, beliau menyelesaikan kursus penyeteman gong Ede. Berkat antusiasme dan pengetahuannya, beliau telah diundang oleh banyak daerah di provinsi ini untuk mengajar. Beliau juga diundang menjadi juri di Festival Budaya Gong Distrik Ea Kar pada tahun 2023 dan 2024.
"Setiap kali saya melihat anak-anak berlatih dengan penuh semangat, saya merasa sangat bahagia. Bagi saya, gong bukan hanya musik, tetapi juga jiwa dan identitas bangsa," ujar Dang.
Dalam arus integrasi, orang-orang seperti Tuan Dang adalah jembatan, membawa gong lebih dekat ke generasi muda, berkontribusi dalam melestarikan dan menyebarkan jiwa budaya Dataran Tinggi Tengah hari ini dan masa depan.
Tuan Dung
Sumber: https://baodaklak.vn/van-hoa-du-lich-van-hoc-nghe-thuat/202509/nguoi-lan-toa-van-hoa-cong-chieng-o-ea-kar-e680ff3/






Komentar (0)