Kementerian Pendidikan dan Pelatihan baru saja mengumumkan rancangan Surat Edaran yang mengatur kode etik guru di lembaga pendidikan .
Sehubungan dengan itu, diundangkannya kode etik guru pada lembaga pendidikan dengan banyak hal baru, pengaturan dan persyaratan khusus tentang keteladanan guru, standar etika, standar tutur kata, perilaku, sikap, dan perilaku guru terhadap peserta didik, sejawat, pengelola lembaga pendidikan, orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat.
Jangan memaksa siswa untuk membayar sejumlah uang atau materi yang melanggar peraturan.
Secara khusus, kode etik umum menetapkan aturan inti tentang kepatuhan ketat terhadap kebijakan dan pedoman; menjaga kualitas, prestise, kehormatan, martabat, dan etika guru; berdedikasi pada pekerjaan; mengajar dan mendidik sesuai dengan tujuan dan prinsip pendidikan; tidak memanfaatkan jabatan, posisi, citra guru, dan kegiatan profesional untuk melakukan tindakan ilegal atau keuntungan pribadi; mencegah kekerasan di sekolah, membangun lingkungan pendidikan yang aman, sehat, ramah, demokratis, inovatif, dan kreatif...
Kode etik umum juga menetapkan bahwa guru tidak boleh bersikap acuh tak acuh, menghindari atau menyembunyikan pelanggaran yang terjadi di lembaga pendidikan; tidak boleh menghina atau memaksakan; tidak boleh mengambil untung dari atau memaksa orang tua atau wali atau peserta didik untuk menyumbangkan uang atau barang yang bertentangan dengan ketentuan hukum; harus menggunakan bahasa yang pantas, jujur, penuh hormat, ramah, kooperatif, dan berbagi; harus melestarikan dan mempromosikan identitas budaya bangsa...
Kode etik bagi peserta didik menetapkan bahasa yang baku, mudah dipahami, pujian atau kritik yang sesuai dengan mata pelajaran dan situasi; menilai dengan tepat kapasitas aktual peserta didik; menciptakan motivasi, meningkatkan kualitas dan kapasitas, menemukan dan memelihara bakat peserta didik.
Menghormati dan memperlakukan siswa secara adil; tidak membeda-bedakan siswa dalam bentuk apa pun; tidak mencontek atau dengan sengaja memalsukan hasil dalam kegiatan pendaftaran dan evaluasi siswa... juga merupakan aturan perilaku yang harus dipatuhi oleh guru.
Kode Etik Rekan Kerja mengamanatkan agar guru menggunakan bahasa yang baik, jujur, dan ramah; menghormati rekan kerja, memberikan masukan yang membangun kepada rekan kerja; bersedia berbagi, bekerja sama, dan mendukung rekan kerja; tidak menghina, memecah belah, atau menimbulkan perpecahan internal, dan sebagainya.
Rancangan surat edaran tersebut juga mengatur kode etik bagi pengelola lembaga pendidikan dan masyarakat... Secara khusus, surat edaran tersebut mengatur bahwa guru tidak boleh menyelenggarakan atau berpartisipasi dalam kegiatan yang melanggar hukum, melanggar keamanan nasional, ketertiban sosial, dan keselamatan; tidak boleh mempraktikkan atau mendukung kegiatan takhayul yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa...
Terapkan motto "guru adalah guru, murid adalah murid"
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan berharap, pemberlakuan kode etik guru di lembaga pendidikan akan berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran di sekolah, mewujudkan motto "guru adalah guru, siswa adalah siswa" dalam hal etika, kepribadian, dan pengetahuan; serta secara tegas mengoreksi hal-hal negatif dalam dunia pendidikan, menjunjung tinggi harkat dan martabat guru, dan menjunjung tinggi kehormatan guru di mata masyarakat.
Pada 16 April 2008, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menerbitkan peraturan tentang etika guru. Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menyatakan bahwa setelah 17 tahun penerapannya, peraturan tersebut masih banyak kekurangan, banyak peraturan yang tidak lagi sesuai, dan belum memenuhi persyaratan pengembangan tenaga kependidikan dalam periode reformasi pendidikan dan pelatihan yang fundamental dan komprehensif.
Selain itu, masih terdapat guru yang perilaku dan perkataannya kurang berstandar, melanggar etika guru, sehingga berdampak signifikan terhadap kesehatan jiwa dan raga siswa, serta menurunkan gengsi dan citra guru, sehingga menimbulkan kemarahan publik. Oleh karena itu, diperlukan regulasi baru yang tepat terkait perilaku guru dalam hubungan pengajaran dan kegiatan pendidikan di lembaga pendidikan dan di masyarakat.
Sumber: https://thanhnien.vn/nha-giao-khong-duoc-phan-biet-doi-xu-voi-nguoi-hoc-duoi-moi-hinh-thuc-185250918175205628.htm
Komentar (0)