Menurut seorang reporter VNA di Tokyo, Jepang berencana menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis lebih dari 5.000 proyek dan inisiatif pemerintah , dengan fokus pada penetapan tujuan, hasil, dan anggaran untuk pekerjaan umum dan subsidi.
Menurut penilaian oleh Markas Besar Promosi Reformasi Administrasi di bawah Kantor Kabinet, pemerintah akan menerapkan sistem administrasi baru mulai tahun fiskal 2028. Tujuannya adalah menggunakan AI untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan merencanakan alokasi anggaran yang optimal.
Pertama, AI akan belajar dari data yang ada mengenai inisiatif administratif dalam proses analisis selama setahun.
Pekerjaan ini ditugaskan ke sebuah konsultan swasta bulan ini. AI akan meninjau laporan proyek dari kementerian dan lembaga terkait, termasuk informasi tentang anggaran, pengeluaran, dan hasil. Melalui proses pembelajaran ini, AI akan meningkatkan akurasi dan kemampuannya dalam memberikan rekomendasi.
Sistem AI juga akan bertanggung jawab untuk mengevaluasi langkah-langkah pemotongan biaya dan penghematan tenaga kerja, dan mengidentifikasi teknologi yang dapat dibagikan di antara berbagai proyek.
Laporan proyek, yang disebut "papan skor", disusun untuk semua inisiatif yang didanai publik. Laporan ini memberikan gambaran umum proyek, status pengeluaran anggaran dan hasil yang dicapai, serta kemajuan kuantitatif terhadap target yang ditetapkan.
Staf di kementerian dan lembaga akan menetapkan tujuan proyek dan mengevaluasi hasilnya. Namun, dalam beberapa kasus, sulit untuk mengidentifikasi tujuan yang relevan dengan isi proyek atau yang menjawab permasalahan yang diangkat. Evaluasi hasil yang dicapai juga dapat menjadi sulit secara adil.
"Beberapa kementerian dan lembaga menangani banyak proyek, sehingga terkadang staf tidak dapat sepenuhnya memahami kemajuan atau melaporkan isi setiap proyek," kata seorang pejabat di Markas Besar Reformasi Administrasi.
Itulah sebabnya AI akan digunakan untuk mengelola proyek dan inisiatif mulai tahun fiskal yang dimulai pada April 2028, ketika sistem administrasi saat ini diharapkan akan ditingkatkan.
Selama fase implementasi, AI diharapkan digunakan untuk menyusun ikhtisar proyek, menganalisis apakah tujuan dan hasil selaras, dan menentukan metrik hasil, menurut penilaian.
Dalam jangka panjang, AI akan digunakan sejak awal dalam proses pembuatan kebijakan. Misalnya, dalam proyek infrastruktur, AI akan menentukan cakupan dan anggaran yang tepat, mengembangkan rencana pemeliharaan, dan memperkirakan dampak ekonomi terhadap wilayah.
AI juga akan mengambil pelajaran dari keberhasilan dan kegagalan masa lalu untuk merekomendasikan kebijakan dan menghasilkan ide-ide untuk meningkatkan proyek. Tujuannya adalah untuk memastikan pengeluaran fiskal yang optimal dan meningkatkan efisiensi layanan.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/nhat-ban-se-su-dung-tri-tue-nhan-tao-ho-tro-phan-tich-5000-du-an-cong-post1035159.vnp
Komentar (0)