Baru-baru ini di kota Kobe (Jepang), Konferensi Menteri yang bertanggung jawab atas pariwisata Jepang, Cina, dan Korea menetapkan tujuan ambisius untuk kerja sama pengembangan pariwisata antara ketiga negara di masa mendatang.
Pertemuan Menteri Pariwisata Jepang-Tiongkok-Korea kembali digelar setelah jeda lima tahun. Dalam pertemuan ini, para menteri membahas situasi pariwisata di negara masing-masing dan membahas langkah-langkah untuk mendorong kerja sama pengembangan pariwisata di masa mendatang. Para pihak juga sepakat untuk melaksanakan sejumlah kegiatan spesifik seperti: meningkatkan jumlah penerbangan langsung untuk mempererat koneksi, berkoordinasi untuk memanfaatkan keunggulan alam dan budaya masing-masing daerah guna menciptakan nilai tambah bagi produk pariwisata, berbagi informasi pariwisata...
Penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan pariwisata antara Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan. (Sumber: Kyodo)
Pihak Korea menyatakan optimismenya terhadap hasil kerja sama pariwisata antara Korea dan Jepang, dengan jumlah wisatawan yang mengunjungi kedua negara meningkat ke rekor tertinggi dalam beberapa waktu terakhir. Sebelum mengakhiri pembicaraan, para menteri mengadopsi pernyataan bersama, yang menetapkan tujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan ke ketiga negara dari 30 juta per tahun pada periode sebelum pandemi Covid-19 menjadi 40 juta pada tahun 2030. Pihak Jepang sangat mengapresiasi hasil yang dicapai pada konferensi ini.
Bapak Saito Tetsuo, Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang, mengatakan: “Pariwisata merupakan salah satu pilar penting dalam strategi pembangunan Jepang, sekaligus terobosan bagi pembangunan ekonomi daerah. Melalui pariwisata, masyarakat Jepang diperkenalkan dengan esensi budaya negara dan wilayah lain, sehingga melestarikan dan mengembangkan budaya asli mereka. Lebih lanjut, dalam konteks situasi dunia yang kompleks saat ini, pariwisata membawa nilai yang semakin penting. Artinya, pariwisata berkontribusi pada peningkatan pertukaran internasional dan memperdalam saling pengertian antarbangsa. Oleh karena itu, perjanjian ini memiliki arti penting yang istimewa.”
Menteri Saito juga menekankan bahwa Jepang akan melakukan upaya maksimal dan bekerja sama erat dengan Tiongkok dan Korea Selatan untuk mewujudkan tujuan di atas.
[iklan_2]
Sumber: https://bvhttdl.gov.vn/nhat-ban-trung-quoc-han-quoc-nang-muc-tieu-trao-doi-khach-du-lich-20240913094416216.htm
Komentar (0)