Menurut Departemen Keuangan AS, utang nasional negara itu telah melampaui angka $36 triliun. Ini merupakan level tertinggi dalam sejarah dan menjadi utang nasional terbesar di dunia secara nominal.
Utang nasional AS adalah jumlah uang yang menjadi utang pemerintah federal kepada para kreditor. Kreditor dapat berupa individu seperti warga negara AS atau investor asing kecil, serta negara bagian dan yayasan besar.
Utang nasional AS mencapai rekor baru. (Foto: AP)
Utang nasional dibagi menjadi dua bagian: utang intra- pemerintah dan utang publik. Utang intra-pemerintah adalah utang yang dimiliki oleh berbagai lembaga pemerintah, termasuk dana pensiun. Utang intra-pemerintah menyumbang sekitar 20% dari total utang, dan per 21 November, utang tersebut mencapai $7,3 triliun.
Sementara itu, utang publik adalah utang yang dimiliki oleh entitas swasta, individu, dan negara asing. Utang ini mencakup 80% sisanya, setara dengan $28,7 triliun per 21 November.
Pada 3 Januari, utang nasional AS melampaui $34 triliun untuk pertama kalinya. Secara nominal, utang nasional AS merupakan yang terbesar di dunia .
Utang nasional AS telah meroket dalam beberapa tahun terakhir di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden dan pendahulunya, Presiden Donald Trump, yang berulang kali berjanji untuk mengurangi utang selama kampanye tahun 2016.
Ketika Donald Trump meninggalkan jabatannya, utang telah meningkat dari $8,4 triliun menjadi $27,7 triliun, dengan lebih dari separuh pinjaman terkait dengan biaya terkait COVID-19. Tren ini berlanjut hingga masa kepresidenan Joe Biden.
Meskipun suku bunga pinjaman sedikit melambat pada paruh pertama masa jabatan Joe Biden dibandingkan dengan Donald Trump, suku bunga tersebut kini meningkat, dengan AS menambahkan utang sebesar $1 triliun tahun ini saja.
Pada bulan Juni, Dana Moneter Internasional (IMF) mengkritik tajam "ketidakseimbangan" kebijakan fiskal AS yang terus-menerus, menyebut defisit anggaran dan rasio utang Washington sebagai " risiko yang berkembang" bagi seluruh ekonomi global.
"Defisit dan utang yang begitu tinggi menimbulkan risiko yang semakin besar bagi perekonomian AS dan global, yang berpotensi menyebabkan biaya pembiayaan fiskal yang lebih tinggi dan meningkatnya risiko jatuh tempo kewajiban," kata IMF, menekankan bahwa "defisit fiskal kronis ini menunjukkan ketidakseimbangan kebijakan yang signifikan dan terus-menerus yang perlu segera diatasi."
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/no-quoc-gia-cua-my-pha-ky-luc-vuot-moc-36-nghin-ty-usd-ar909368.html
Komentar (0)