![]() |
Klub Puisi Haiku Vietnam - Ibu Kota Kuno Hue adalah tempat bagi para pecinta puisi Haiku untuk bertemu, berbagi kreasi mereka dan bersama-sama menyebarkan jembatan budaya Vietnam - Jepang. |
Membawa Hue dan Vietnam ke dalam puisi Haiku
Dalam sebuah acara pertukaran puisi antara Klub Puisi Huong Giang, Hue dan Klub Puisi Haiku Vietnam - Hanoi , Bapak Dinh Nhat Hanh, Ketua Klub Puisi Haiku Vietnam - Hanoi, memperkenalkan sebuah bentuk puisi yang sangat singkat namun menggugah. Beliau berkata, membaca haiku tampak sederhana, tetapi "semakin dipikirkan, semakin menarik rasanya", semakin banyak didengarkan, semakin dalam maknanya. Dari pertemuan itulah ide untuk mendirikan Klub Puisi Haiku Vietnam - Ibukota Kuno Hue terinspirasi.
Pada akhir tahun 2020, klub ini didirikan dengan 27 anggota. Hingga saat ini, klub ini beranggotakan 56 orang, termasuk guru, dokter, insinyur, seniman, dan mahasiswa... Keberagaman anggota menciptakan komunitas pecinta puisi yang penuh warna.
Tak hanya sebagai wadah untuk mengarang dan berbagi, Klub ini juga menerbitkan 5 buku tentang Haiku, yang paling menonjol adalah "Menyalakan Obor di Sungai Parfum". Buku puisi ini merupakan yang pertama kali mengukuhkan keberadaan Haiku di ibu kota kuno tersebut. Diharapkan pada akhir tahun ini, Klub akan merilis buku tahunan Haiku Viet - Hue, yang mencatat perjalanan kreatif dan pencapaian para anggotanya.
Bapak Le Ba Duc, Ketua Klub, berbagi: “Awalnya, saya hanya penasaran ketika membaca beberapa puisi Haiku. Namun, semakin banyak yang saya pelajari, semakin saya tertarik dengan keringkasan dan kecanggihannya. Saya ingin mencoba memasukkan Hue dan Vietnam ke dalam puisi Haiku untuk melihat bagaimana hal-hal yang sangat familiar tersebut dapat diungkapkan dalam bentuk yang begitu singkat.”
Selain tema persahabatan, Klub Haiku Vietnam - Ibu Kota Kuno Hue juga menggambarkan alam dan kehidupan sehari-hari. Citra-citra familiar seperti bulan di puncak Ngu Binh, suara lonceng di kejauhan, sosok seorang ibu tua... diperkenalkan ke dalam Haiku dengan bahasa yang sederhana namun mendalam, membuat puisi negeri bunga sakura semakin dekat dengan jiwa orang Vietnam.
Melanjutkan jembatan
Jika anggota yang lebih tua menemukan kedamaian dalam Haiku, anggota yang lebih muda datang dengan semangat untuk mengeksplorasi . Tran Thi Phuong Thuong, seorang anggota muda Klub Puisi Haiku Vietnam - Ibukota Kuno Hue, mengaku: "Saya suka mempelajari hal-hal baru. Ketika saya mendengar tentang bentuk puisi Haiku, saya bertanya-tanya mengapa bentuk puisi ini begitu istimewa. Rasa ingin tahu membawa saya ke Klub, dan kemudian saya menyadari bahwa bentuk puisi ini sangat singkat tetapi penuh makna."
Melalui kegiatan-kegiatan ini, Phuong Thuong belajar lebih banyak tentang budaya Jepang, sekaligus merenungkan lebih dalam tentang budaya Hue dan Vietnam. Bagi Thuong, Haiku adalah "taman bermain yang menenangkan" sekaligus tempat untuk mengasah bakatnya. "Saya berharap di masa mendatang, lebih banyak orang akan mengenal Haiku, membantu mereka lebih memahami Jepang dan semakin terikat dengan tanah air mereka," ujar Thuong.
Tak hanya Phuong Thuong, banyak anak muda lainnya juga menemukan hal baru dalam Haiku. Mereka menggubah, berbagi, dan bereksperimen dengan cara berekspresi mereka sendiri, menjadikan puisi Haiku di Hue semakin polifonik. Sementara itu, anggota yang berdedikasi seperti Bapak Nguyen Dac Trung menganggap puisi Jepang yang sangat pendek ini sebagai dukungan spiritual. Beliau mengaku: "Setiap puisi Haiku membuka momen hening untuk kontemplasi, membantu saya menjaga keseimbangan dalam kehidupan modern."
Setelah 5 tahun, gerakan Haiku di Hue telah membuktikan vitalitasnya yang abadi. Dari beberapa lusin anggota awal, Klub ini kini telah menjadi komunitas yang erat, tempat para pencinta puisi berkumpul untuk berbagi, menenangkan diri, dan membangun jembatan budaya bersama. Tidak hanya anggota yang langsung berada di Hue, Klub ini juga memiliki anggota yang berpartisipasi secara daring dari berbagai daerah, menciptakan koneksi yang luas dan membantu penyebaran puisi Haiku lebih kuat.
Di Hue, tempat Sungai Perfume dan Gunung Ngu meninggalkan jejaknya dalam puisi Vietnam, puisi Haiku perlahan "berkembang". Syair-syair pendek dan halus ini turut memperkaya sastra tanah air, sekaligus menjadi "jembatan" abadi yang menghubungkan dua budaya, Vietnam dan Jepang.
Selama masa operasionalnya, Klub Puisi Haiku Vietnam - Ibu Kota Kuno Hue telah meraih berbagai penghargaan. Dalam rangka peringatan dua tahun berdirinya, Klub dan Ketuanya, Le Ba Duc, dianugerahi Sertifikat Kehormatan oleh Asosiasi Persahabatan Vietnam - Jepang di kota tersebut. Pada Januari 2024, Klub kembali dianugerahi Sertifikat Kehormatan oleh Persatuan Organisasi Persahabatan provinsi (kini Kota Hue). Do Thi My Chau, Presiden Asosiasi Persahabatan Vietnam - Jepang di Kota Hue, berkomentar: "Klub Puisi Haiku Vietnam - Ibu Kota Kuno Hue telah menunjukkan antusiasme dan ketekunan. Tak hanya berkarya, para anggota Klub juga secara aktif berkontribusi pada pertukaran persahabatan, membangun jembatan budaya antara kedua negara." |
Sumber: https://huengaynay.vn/van-hoa-nghe-thuat/noi-nhip-cau-van-hoa-viet-nhat-158657.html
Komentar (0)