
Bunga liar merambat ini tumbuh di tengah hutan, merambat di pucuk-pucuk pohon tinggi, menggapai sinar matahari. Setiap gugusan bunga mekar dengan cerah bagai bunga phoenix di lereng gunung. Dilihat dari ladang Ngo Son, warna merahnya seakan menghiasi lereng gunung, menandakan datangnya musim bunga liar.



Gunung Ngo Son, juga dikenal sebagai Bukit Angin, dulunya merupakan pangkalan militer selama perang perlawanan. Dari puncak gunung, hamparan sawah Ngo Son tampak seperti lukisan musim gugur keemasan, sementara di sisi seberangnya terdapat Pegunungan Chu Nam yang megah, yang dianggap sebagai "atap barat" dataran tinggi Pleiku.
Di tengah-tengah gunung terdapat sebuah danau kecil, di sinilah bunga-bunga bermekaran paling banyak, terpantul di permukaan air, menciptakan pemandangan puitis di tengah-tengah pegunungan dan hutan.






Tuan Huynh Tan Duong, seorang penduduk yang tinggal di kaki gunung sejak tahun 1968, berkata: Tanah ini dulunya adalah hutan purba, tetapi setelah beberapa dekade ditutupi dengan hutan pinus, menjadi rute wisata di Barat Pleiku, menarik wisatawan setiap kali bunga liar sedang musim.
Sumber: https://baogialai.com.vn/nui-ngo-son-ruc-do-hoa-rung-post570251.html






Komentar (0)