Cagar Alam Ke Go (Komune Cam Due) bukan hanya "paru-paru hijau" tetapi juga tempat yang erat kaitannya dengan mata pencaharian ratusan rumah tangga. Bagi mereka, hutan pinus yang luas di sini adalah sumber daya, sumber kehidupan, dan sumber harapan.
Namun, kehidupan 150 rumah tangga yang menempati lebih dari 700 hektar hutan pinus penuh dengan kesulitan. Setiap hari, mereka harus masuk ke hutan lebat dan perbukitan terjal untuk menebang pohon dan mengumpulkan getah. Pekerjaan ini menuntut kesehatan, ketekunan, dan selalu memiliki banyak potensi risiko serta kesulitan.

Bapak Dao Xuan Anh (Kelurahan Cam Due) berbagi: “Selama puluhan tahun, mata pencaharian kami bergantung pada eksploitasi getah pinus. Pekerjaan ini berat, tetapi kami harus melakukannya karena kami tinggal di dekat hutan. Namun, akhir-akhir ini harga getah terlalu rendah, dan pendapatan yang diperoleh tidak sebanding dengan usaha yang dikeluarkan.”
Setelah bekerja di hutan pinus selama hampir 25 tahun, Ibu Phan Thi Hien (Kelurahan Cam Due) belum pernah menghadapi kesulitan seperti sekarang. Harga getah pinus telah turun dari 27.000 VND/kg menjadi hanya 16.000 VND/kg, membuat hidup Ibu Hien dan para pekerja di bidang ini semakin sulit.

Ibu Hien berkata: “Setiap hari saya harus bangun pukul 4 pagi, berjalan kaki hampir 8 km melewati jalan pegunungan yang curam untuk mencapai lokasi eksploitasi getah pinus. Saya baru meninggalkan hutan pukul 12 siang, cuaca tidak menentu, pekerjaannya berat, dan sekarang harga getah pinus turun, saya bekerja sepanjang hari tetapi hanya mendapatkan sekitar 200.000 VND.”
Harga getah pinus anjlok, dan kehidupan masyarakat selalu "mengetat". Kekhawatiran bukan hanya tentang nafkah sehari-hari, tetapi juga tentang masa depan anak-anak mereka. Banyak orang ingin mencari pekerjaan lain, tetapi di daerah ini, selain hutan pinus, tidak ada lagi yang bisa dilakukan.

Bapak Phan Duy Khai, Wakil Direktur Cagar Alam Ke Go, menyampaikan: "Akhir-akhir ini, rendahnya harga getah pinus sangat memengaruhi kehidupan masyarakat. Kami juga telah menghubungi banyak unit pembelian di dalam dan luar provinsi untuk mencari cara membantu masyarakat. Pada saat yang sama, kami telah mengajak dan memobilisasi masyarakat untuk tetap tinggal di hutan, baik memanfaatkan getah pinus maupun merawat dan melindungi hutan agar pohon pinus dapat tumbuh dan berkembang dengan baik."
Meskipun menghadapi banyak kesulitan, masyarakat di zona penyangga Cagar Alam Ke Go tetap berpegang teguh pada tanah mereka dan melindungi hutan siang dan malam. Bagi mereka, setiap pohon pinus adalah sahabat, masa depan anak cucu mereka. Semoga tetesan getah pinus tidak lagi menjadi beban, melainkan akan membawa kehidupan yang lebih stabil dan sejahtera, sepadan dengan kerja keras yang telah mereka lalui.
Sumber: https://baohatinh.vn/nhung-giot-nhua-thong-va-noi-lo-com-ao-post293896.html
Komentar (0)