Trump membuka pidatonya di Dayton, Ohio, pada 16 Maret dengan mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya yang dipenjara karena kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021, ketika mereka mencoba mencegah pengesahan kemenangan Presiden Joe Biden dalam pemilu 2020. Menurut Reuters, Trump menyapa mereka dan menyebut mereka "patriot" dan "sandera".
Tn. Trump juga mengulangi pernyataannya bahwa kekalahannya dalam pemilu 2020 melawan Presiden Biden disebabkan oleh kecurangan pemilu, tanpa memberikan bukti yang kredibel.
Mantan Presiden AS Donald Trump berbicara di Vandalia, Ohio (AS) pada 16 Maret.
Dalam pidatonya juga, Tn. Trump meramalkan bahwa jika ia tidak memenangkan pemilihan presiden AS pada tanggal 5 November, demokrasi Amerika akan berakhir, menurut Reuters.
"Jika kita tidak memenangkan pemilu ini, saya rasa kita tidak akan pernah punya pemilu lagi di negara ini," kata Trump kepada para pendukungnya.
Di tengah pidatonya tentang tarif impor mobil dan persaingan asing bagi industri otomotif AS, Tn. Trump menekankan: "Jika saya tidak menang, ini akan menjadi pertumpahan darah bagi seluruh negeri."
Ketika ditanya apa maksud Tuan Trump, tim kampanyenya merujuk pada sebuah unggahan di media sosial oleh seorang jurnalis The New York Times . Menurut unggahan tersebut, rujukan "pertumpahan darah" yang disampaikan Tuan Trump muncul dalam konteks diskusi tentang industri otomotif dan ekonomi AS.
Baik Biden maupun Trump telah mencapai garis akhir dan akan bersaing lagi untuk kursi kepresidenan AS.
Ketika diminta menanggapi pernyataan "pertumpahan darah" Trump, juru bicara kampanye Biden, James Singer, mengutuk "ekstremisme", "nafsu balas dendam", dan "ancaman kekerasan politik " Trump.
Jajak pendapat terkini yang dilakukan USA Today/Universitas Suffolk (Boston, Massachusetts) menemukan bahwa Trump mengungguli Presiden Biden dengan selisih yang kecil, dengan 40% responden mendukung Trump, sementara 38% mendukung Biden.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)