Para ilmuwan telah menemukan bahwa sel-sel kulit memiliki kemampuan untuk beralih antara keadaan padat dan cair untuk mempercepat penyembuhan bekas luka - Ilustrasi: GETTY IMAGES
Pernahkah Anda bertanya-tanya apa yang terjadi ketika luka kecil sembuh? Tim Profesor Cédric Blanpain di Universitas Bebas Brussels (ULB) menyelidiki pertanyaan ini dan menemukan sesuatu yang mengejutkan.
Dengan mengamati langsung proses penyembuhan luka pada tikus di bawah mikroskop, mereka menemukan bahwa sel-sel kulit tidak hanya bermigrasi untuk mengisi luka, tetapi juga mengalami proses transformasi keadaan yang sangat khusus.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Cell , sel-sel kulit awalnya berbentuk padat. Namun, ketika terjadi luka, sel-sel tersebut "meleleh" menjadi cair, sehingga dapat bergerak dengan mudah dan cepat ke lokasi perbaikan.
Setelah tugasnya selesai, sel-sel ini "membeku" untuk membentuk jaringan kulit baru.
Transisi antara keadaan padat dan cair ini diibaratkan seperti "gel" biologis. Para ilmuwan telah mengidentifikasi faktor genetik yang berperan penting dalam mengendalikan transisi ini. Mereka bahkan dapat menggunakan obat-obatan untuk memblokir proses ini sementara dan menjaga sel tetap cair.
Penemuan ini membuka kemungkinan baru untuk mengobati luka kronis seperti ulkus diabetik, ulkus dekubitus, dan penyakit yang melibatkan remodeling jaringan. Dengan memahami mekanisme penyembuhan bekas luka, para ilmuwan dapat mengembangkan perawatan yang lebih efektif yang membantu luka sembuh lebih cepat dan meminimalkan jaringan parut.
Penelitian ini juga memiliki implikasi penting bagi bidang kedokteran regeneratif. Para ilmuwan sedang mencari cara untuk merangsang regenerasi jaringan di organ lain seperti jantung, hati, dan paru-paru. Memahami mekanisme penyembuhan kulit dapat memberikan implikasi penting bagi penelitian tentang regenerasi jaringan ini.
Masih banyak pertanyaan yang tersisa. Misalnya, bagaimana kita bisa mempercepat penyembuhan luka besar? Apakah transisi keadaan sel ini terjadi pada jenis jaringan lain? Dan bagaimana kita bisa mengendalikan proses ini dengan lebih tepat?
Namun, temuan tim ini menawarkan perspektif yang sama sekali baru tentang proses penyembuhan bekas luka. Ini merupakan langkah maju yang penting dalam memahami mekanisme penyembuhan diri tubuh dan membuka arah baru dalam menangani penyakit yang berkaitan dengan luka.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/phat-hien-dot-pha-ve-qua-trinh-lien-seo-20240816142942721.htm
Komentar (0)