Sinyal radio yang terdeteksi dari 3I/Atlas mengonfirmasi komet
Observatorium Afrika Selatan mendeteksi sinyal alami dari 3I/Atlas, memperkuat hipotesis bahwa itu adalah komet, bukan UFO alien.
Báo Khoa học và Đời sống•19/11/2025
Sebuah observatorium di Afrika Selatan mengumumkan telah mendeteksi sinyal radio pertama dari 3I/Atlas, sebuah objek antarbintang yang telah menjadi bahan perdebatan selama beberapa waktu. Penemuan baru ini menambah bukti yang semakin kuat bahwa 3I/Atlas sebenarnya adalah sebuah komet, bukan UFO alien seperti yang selama ini dispekulasikan banyak orang. Foto: SARAO/MeerKAT. Menurut tim peneliti, observatorium MeerKAT, sebuah susunan 64 antena berdiameter 13,5 m yang dioperasikan oleh Observatorium Radio Astronomi Afrika Selatan, merekam "penyerapan OH pada garis 1.665 MHz dan 1.667 MHz." Ini merupakan pola frekuensi yang merupakan karakteristik radikal hidroksil (OH), yang sering muncul di sekitar komet saat mendekati Matahari. Gambar: International Gemini Observatory/NOIRLab/NSF/AURA/Shadow the Scientist Pemrosesan Gambar: J. Miller & M. Rodriguez (International Gemini Observatory/NSF NOIRLab), T.A. Rector (University of Alaska Anchorage/NSF NOIRLab), M. Zamani (NSF NOIRLab).
Berbeda dengan sinyal yang disengaja seperti sinyal komunikasi pesawat ruang angkasa, garis OH yang ditangkap oleh observatorium MeerKAT merupakan fenomena alami. Saat mendekati Matahari, es pada komet melepaskan uap air dan molekul yang membentuk OH. Foto: NASA/JPL. Di bawah pengaruh radiasi, molekul-molekul ini menyerap dan memancarkan radiasi pada frekuensi radio tertentu, menciptakan garis spektrum yang dapat dideteksi oleh teleskop. Foto: NASA. Dalam kasus objek antarbintang 3I/Atlas, geometri observasi menyebabkan garis OH tampak sebagai serapan, alih-alih emisi. Gambar: International Gemini Observatory dkk.; kredit lengkap di bawah.
Observatorium MeerKAT mendeteksi sinyal tersebut pada 24 Oktober, hanya lima hari sebelum 3I/Atlas mencapai perihelion. Observatorium tersebut sebelumnya telah mencoba mengamati objek tersebut pada 20 dan 28 September, tetapi gagal mendapatkan hasil. Gambar: NASA, ESA, David Jewitt/UCLA; Pemrosesan Citra: Joseph DePasquale/STScI. Astrofisikawan Avi Loeb, yang memantau 3I/Atlas secara ketat, mengatakan ia telah meminta observatorium radio untuk mencari sinyal dari objek tersebut karena pendekatannya dekat dengan lokasi munculnya sinyal "Wow!" pada tahun 1977. Foto: businesstoday. Menurut astrofisikawan Avi, para ilmuwan terus memantau untuk menentukan proses pembentukan OH serta mengamati jangkauan dan struktur ekor komet untuk membuat penilaian yang lebih akurat. Foto: NASA.
Komentar (0)