
Anak-anak prasekolah di Kota Ho Chi Minh (Foto: Dang Huong).
Resolusi pemerintah terbaru tentang restrukturisasi unit administrasi pada tahun 2025 tidak hanya berdampak pada struktur manajemen secara keseluruhan, tetapi juga membawa perubahan yang signifikan di bidang pendidikan .
Berdasarkan Resolusi No. 126/NQ-CP yang baru saja berlaku, rencana pengorganisasian unit nirlaba publik di sektor pendidikan akan mempertahankan sekolah menengah negeri, sekolah dasar negeri, dan taman kanak-kanak negeri serta mentransfer pengelolaannya ke pemerintah daerah tingkat kecamatan.
Sementara itu, pusat pelatihan kejuruan dan pusat pendidikan berkelanjutan yang saat ini berada di bawah Komite Rakyat tingkat distrik diharapkan akan dialihkan ke Departemen Pendidikan dan Pelatihan untuk pengelolaan dan reorganisasi guna menyediakan layanan berdasarkan wilayah regional (antar-komune, kelurahan).
Setelah penerapan model pemerintahan lokal dua tingkat, Departemen Pendidikan dan Pelatihan tidak akan ada lagi.
Dalam dokumen resmi No. 1581, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan meminta Komite Rakyat provinsi untuk hanya meninjau dan mengidentifikasi isi manajemen pendidikan yang diterapkan di tingkat distrik saat ini, untuk kemudian disesuaikan dan dialihkan ke tingkat provinsi (Dinas Pendidikan dan Pelatihan) atau Komite Rakyat komune untuk dikelola.
Kementerian meminta agar provinsi dan kota melaksanakan kegiatan administrasi terkait pendidikan secara normal, lancar, berkelanjutan, dan tanpa gangguan, tanpa memengaruhi fungsi normal masyarakat, warga negara, dan bisnis.
Tanggung jawab manajemen negara di bidang pendidikan harus diberikan kepada lembaga-lembaga khusus yang memiliki kapasitas memadai untuk memastikan pelaksanaan tugas-tugas yang berkaitan dengan penentuan posisi pekerjaan, kuota keuangan, alokasi staf, dan distribusi anggaran untuk sektor pendidikan di provinsi tersebut.
Desentralisasi perlu diimplementasikan dengan tegas namun tidak longgar; memastikan bahwa tidak ada konten manajemen profesional dan kondisi penjaminan mutu dalam sistem pendidikan nasional yang terabaikan, terfragmentasi, atau terputus.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menekankan bahwa pengelolaan negara atas konten profesional, perekrutan, penempatan, penugasan, penugasan sementara, dan pengembangan tenaga pengajar harus diserahkan kepada lembaga khusus di tingkat provinsi (Dinas Pendidikan dan Pelatihan) untuk implementasi terpadu di seluruh provinsi. Hal ini bertujuan untuk memastikan pengaturan secara keseluruhan dan penanganan tepat waktu terhadap kekurangan dan kelebihan guru di berbagai daerah.
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/phuong-an-sap-xep-truong-hoc-sau-khi-sap-nhap-tinh-thanh-20250514095040856.htm






Komentar (0)