Prinsip insentif dan pengungkapan informasi dalam pemilihan kontraktor
Peraturan Pemerintah ini mengatur secara rinci sejumlah pasal dalam Undang-Undang tentang Pelelangan mengenai pemilihan kontraktor, termasuk: Pasal 5, Pasal 3; Pasal 1, Pasal 5; Pasal 6, Pasal 6; Pasal 6, Pasal 10; Pasal 3, Pasal 15; Pasal 4, Pasal 19; Pasal 2, Pasal 20; Pasal 23; Pasal 1, Pasal 24; Pasal 2, Pasal 29; Pasal 2, Pasal 29a; Pasal 3, Pasal 29b; Pasal 4, Pasal 36; Pasal 2, Pasal 39; Pasal 2, Pasal 43; Pasal 2 dan 4, Pasal 44; Pasal 3, Pasal 45; Pasal 50; Pasal 3 dan 7, Pasal 53; Pasal 3 dan 4, Pasal 55; Pasal 57; Pasal 1, Pasal 61; Pasal 4, Pasal 67; Pasal 6, Pasal 70; Pasal 2, Pasal 84; Pasal 4, Pasal 86; Pasal 5, Pasal 87; Pasal 4, Pasal 88; Pasal 5, Pasal 89 Undang-Undang tentang Penawaran.
Langkah-langkah pelaksanaan Undang-Undang tentang Pelelangan pada pemilihan kontraktor, meliputi: Pendaftaran pada Jaringan Pelelangan Nasional; waktu untuk menyelenggarakan pemilihan kontraktor; keterbukaan informasi dalam kegiatan lelang; manajemen kontraktor.
Terkait dengan asas insentif, Peraturan Menteri ini mengatur: Peserta Lelang yang berhak memperoleh lebih dari satu jenis insentif dalam penilaian kemampuan dan pengalaman atau penilaian keuangan, pada saat menghitung insentif, hanya berhak memperoleh insentif yang paling menguntungkan bagi Peserta Lelang sesuai dengan masing-masing isi penilaian kemampuan dan pengalaman atau penilaian keuangan.
Jika semua penawar yang berpartisipasi menikmati insentif yang sama atau semua penawar tidak memenuhi syarat untuk insentif, tidak perlu menghitung insentif untuk perbandingan dan pemeringkatan.
Untuk paket campuran, perhitungan insentif didasarkan pada semua proposal kontraktor di bidang konsultasi, pengadaan barang, dan pekerjaan konstruksi. Kontraktor berhak atas insentif apabila mengajukan biaya domestik (biaya konsultasi; biaya non-konsultasi; barang asal Vietnam; konstruksi) sebesar 25% atau lebih dari nilai pekerjaan paket.
Penawar harus membuktikan bahwa penawar, barang dan jasa yang ditawarkannya layak mendapatkan insentif sebagaimana ditentukan dalam Klausul 1, Pasal 10 Undang-Undang tentang Pengadaan.
Peraturan Menteri ini juga mengatur keterbukaan informasi mengenai pemilihan kontraktor. Oleh karena itu, informasi mengenai pemilihan kontraktor dipublikasikan melalui Jaringan Lelang Nasional sebagaimana diatur dalam Pasal 7 dan 8 Undang-Undang Lelang.
Investor bertanggung jawab untuk memposting informasi berikut pada Jaringan Lelang Nasional: Kontraktor tidak memastikan kredibilitas saat berpartisipasi dalam lelang; Kontrak kontraktor diakhiri karena kesalahan kontraktor; Kontraktor dilarang berpartisipasi dalam kegiatan lelang sesuai ketentuan undang-undang lelang dan organisasi serta individu lain yang melanggar.
Apabila diperlukan perubahan informasi tersebut, maka penanam modal wajib melakukan perubahan, melampirkan keputusan perubahan, menyatakan alasan perubahan secara jelas dan bertanggung jawab atas perubahan informasi tersebut.
Kementerian Keuangan harus memberikan ketentuan lebih rinci mengenai penyampaian, pengelolaan, dan penggunaan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Pasal ini.
Prosedur terperinci untuk penawaran terbuka, terbatas, dan non-online
Di sisi lain, Pasal 24 Keputusan Menteri tersebut telah menetapkan tata cara pelaksanaan lelang terbuka, lelang terbatas tanpa internet untuk paket lelang pengadaan jasa nonkonsultasi, pengadaan barang, konstruksi dan pemasangan, serta lelang campuran dengan metode 1 tahap, 1 sampul.
Secara khusus, proses terperincinya meliputi:
- Menyiapkan seleksi kontraktor, meliputi: a) Seleksi daftar pendek (bila diperlukan); b) Menyiapkan dokumen lelang; c) Penilaian (bila ada) dan persetujuan dokumen lelang.
- Menyelenggarakan pemilihan kontraktor, meliputi: a) Pengajuan penawaran; b) Penerbitan, amandemen, klarifikasi dokumen penawaran; c) Penyiapan, penyampaian, penerimaan, pengelolaan, amandemen, penarikan dokumen penawaran; d) Pembukaan penawaran.
- Melakukan evaluasi dokumen penawaran dan menyampaikan hasil evaluasi dokumen penawaran, meliputi: a) Memeriksa dan mengevaluasi keabsahan dokumen penawaran; b) Melakukan evaluasi dokumen penawaran secara rinci dan memberikan peringkat kepada peserta penawaran (apabila peserta penawaran lebih dari 1 orang); c) Menyampaikan hasil evaluasi dokumen penawaran.
- Negosiasi kontrak (apabila ada) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Pasal 45 Peraturan Pemerintah ini untuk paket pengadaan barang, jasa konstruksi dan instalasi, paket pengadaan jasa nonkonsultansi dengan sistem pelelangan internasional, paket pelelangan campuran, dan paket pelelangan dengan sistem pelelangan terbatas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 Ayat (1) Undang-Undang tentang Pelelangan.
- Menilai, menyetujui, mempublikasikan hasil pemilihan kontraktor dan menjelaskan alasan kegagalan penawar sebagaimana diminta oleh kontraktor (jika ada).
- Menyelesaikan, menandatangani, dan mengelola pelaksanaan kontrak.
Kegiatan pra-pelelangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 Undang-Undang Lelang wajib dilaksanakan sesuai dengan proses dan prosedur yang diatur dalam Pasal 1, 2, 3, 4, dan 5 Pasal ini. Penyelesaian, penandatanganan, dan pengelolaan pelaksanaan kontrak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Pasal ini baru dapat dilaksanakan setelah proyek disetujui untuk investasi.
Untuk paket pengadaan barang, selain kontraktor yang berbentuk badan usaha, kontraktor yang diperkenankan mengikuti lelang adalah perseorangan atau kelompok perseorangan yang mengajukan penawaran atas produk inovasinya yang memenuhi ketentuan Pasal 4 Pasal 6 Peraturan Menteri ini.
Dilarang berpartisipasi dalam kegiatan lelang
Terkait penanganan pelanggaran, Keputusan Menteri ini mengatur substansi larangan mengikuti kegiatan lelang. Khususnya, jangka waktu larangan mengikuti kegiatan lelang bagi organisasi dan individu yang melakukan pelanggaran, termasuk investor, kelompok ahli, dan kelompok penilai:
Larangan mengikuti kegiatan pelelangan selama-lamanya 3 (tiga) tahun dan/atau 5 (lima) tahun karena salah satu pelanggaran Pasal 16 Undang-Undang tentang Pelelangan, yaitu Pasal 1, Pasal 2, Pasal 4, dan huruf a, Ayat (3).
Larangan mengikuti kegiatan pelelangan selama-lamanya 1 (satu) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun, apabila melakukan salah satu pelanggaran berikut: huruf b, huruf c, angka 3, angka 5, angka g, angka i, dan angka l, angka 6, angka 8, dan angka 9, pasal 16 UU Pelelangan;
Larangan mengikuti kegiatan pelelangan selama-lamanya 6 bulan sampai dengan 1 tahun karena salah satu pelanggaran terhadap butir a, b, c, d, dd, e, ayat 6 dan ayat 7 Pasal 16 UU Pelelangan;
Bagi kontraktor patungan, larangan mengikuti kegiatan lelang berlaku bagi seluruh anggota patungan apabila salah satu atau beberapa anggota patungan melanggar ketentuan Pasal 16 Undang-Undang tentang Pelelangan, kecuali dalam hal: apabila salah satu anggota patungan melanggar ketentuan dalam Angka c, Ayat 3, Ayat 4, Angka b, c, d, dd, Ayat 5, Angka a, b, c, d, dd, e, g, Ayat 6, Ayat 7, Angka a, Angka b, Ayat 8, Pasal 16 Undang-Undang tentang Pelelangan, maka hanya anggota tersebut yang dilarang mengikuti kegiatan lelang dan tidak dilarang mengikuti kegiatan lelang bagi anggota lainnya.
Apabila suatu organisasi atau perseorangan melakukan dua kali atau lebih pelanggaran dalam lingkup kepengurusan yang sama dari orang yang berwenang dan pelanggaran tersebut belum mendapat sanksi larangan mengikuti kegiatan lelang, maka orang yang berwenang menerbitkan surat keputusan larangan mengikuti kegiatan lelang dengan jangka waktu larangan yang ditetapkan berdasarkan total jangka waktu larangan pelanggaran tetapi tidak lebih dari 5 tahun.
Ketentuan pembatasan waktu untuk menerapkan tindakan pelarangan keikutsertaan dalam kegiatan lelang sebagaimana ditentukan dalam Klausul 1 Pasal ini adalah 10 tahun sejak tanggal pelanggaran.
Peraturan Pemerintah ini terdiri atas 14 bab dan 146 pasal dan mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani.
Bahasa Indonesia: Sejak tanggal berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan dan ketentuan berikut ini tidak lagi berlaku: a) Keputusan Pemerintah No. 24/2024/ND-CP tanggal 27 Februari 2024 yang merinci sejumlah pasal dan langkah-langkah untuk melaksanakan Undang-Undang tentang Pelelangan tentang pemilihan kontraktor (diubah dan ditambah dengan Keputusan Pemerintah No. 115/2024/ND-CP tanggal 16 Agustus 2024 yang merinci sejumlah pasal dan langkah-langkah untuk melaksanakan Undang-Undang tentang Pelelangan tentang pemilihan investor untuk melaksanakan proyek investasi menggunakan tanah dan Keputusan Pemerintah No. 17/2025/ND-CP tanggal 6 Februari 2025 yang mengubah dan menambah sejumlah pasal dari Keputusan yang merinci sejumlah pasal dan langkah-langkah untuk melaksanakan Undang-Undang tentang Pelelangan); b) Pasal 13, Pasal 5 dan Pasal 14, Pasal 14 Keputusan Pemerintah No. 165/2017/ND-CP tanggal 31 Desember 2017 yang mengatur pengelolaan dan penggunaan aset pada lembaga Partai Komunis Vietnam .
To Thi Hue
Sumber: https://sotp.langson.gov.vn/tin-tuc-su-kien/quy-dinh-chi-tiet-mot-so-dieu-va-bien-phap-thi-hanh-luat-dau-thau-ve-lua-chon-nha-thau.html






Komentar (0)