
Resolusi 101 mengabdikan Bab II, yang terdiri dari dua pasal (Pasal 5 dan 6), untuk mengatur pengenalan kandidat wakil Dewan Rakyat di tingkat komune di desa-desa dan kelompok perumahan.
Di mana secara tegas diatur bahwa Ketua Panitia Kerja Front berkoordinasi dengan Pimpinan Ormas untuk menemui Sekretaris Sel Partai, Kepala Desa atau Pimpinan RT/RW untuk mengusulkan tokoh masyarakat dari RT/RW untuk mengusulkan calon anggota Dewan Rakyat tingkat kecamatan sesuai dengan pengumuman Komite Tetap Front Tanah Air Vietnam tingkat kecamatan tentang pembagian jumlah, susunan dan komposisi.
Ketua Panitia Kerja Front mengadakan rapat dan memimpin rapat bersama seluruh anggota Panitia Kerja Front guna membahas dan mengusulkan calon-calon dari tingkat desa dan permukiman untuk mencalonkan diri menjadi Anggota Dewan Rakyat di tingkat kecamatan.
Resolusi 101 juga secara jelas menetapkan tata tertib penyelenggaraan konferensi. Khususnya, resolusi tersebut menetapkan bahwa Ketua Komite Front Kerja menyampaikan tujuan dan persyaratan konferensi, menunjuk Sekretaris Konferensi, dan membacakan pengumuman Komite Tetap Komite Front Tanah Air Vietnam tingkat komune tentang alokasi jumlah, struktur, dan komposisi penduduk desa dan kelompok pemukiman yang direkomendasikan untuk mencalonkan diri sebagai Dewan Rakyat tingkat komune. Standar delegasi Dewan Rakyat diatur dalam Pasal 5 Undang-Undang tentang Organisasi Pemerintahan Daerah, dan ketentuan mengenai ketidaklayakan mencalonkan diri sebagai delegasi Dewan Rakyat diatur dalam Pasal 37 Undang-Undang tentang Pemilihan Anggota Dewan Nasional dan Anggota Dewan Rakyat.
Ketua Panitia Kerja Front mengajukan usulan masyarakat desa dan kelompok pemukiman untuk diajukan sebagai calon anggota Dewan Rakyat tingkat kecamatan;
Konferensi tersebut membahas dan mengomentari kandidat yang diusulkan untuk dicalonkan;
Ketua Panitia Kerja Front mensintesiskan pendapat dan menyimpulkan konferensi;
Konferensi mengadopsi risalah konferensi.
Resolusi tersebut juga menetapkan jumlah pemilih atau perwakilan rumah tangga pemilih. Oleh karena itu, untuk daerah dengan jumlah pemilih kurang dari 100 orang, rapat umum pemilih wajib diselenggarakan dan jumlah pemilih yang hadir minimal 50% dari total jumlah pemilih yang dipanggil. Untuk daerah dengan 100 orang pemilih atau lebih, rapat umum pemilih atau perwakilan rumah tangga pemilih dapat diselenggarakan dan jumlah pemilih yang hadir minimal 55 orang.
Dalam konferensi tersebut, daftar sementara warga desa dan kelompok permukiman yang akan dicalonkan sebagai calon Dewan Rakyat tingkat komune diumumkan secara terbuka. Para pemilih dapat mengajukan calon tambahan untuk dipertimbangkan dalam konferensi.
Konferensi kemudian membahas kandidat yang akan dicalonkan dan memberikan suara pada daftar resmi dengan mengangkat tangan atau pemungutan suara rahasia.
Calon tersebut adalah orang yang dipercaya oleh lebih dari 50% jumlah total pemilih yang hadir.
Apabila terdapat banyak orang yang dipercaya oleh lebih dari 50% dari jumlah pemilih yang hadir, maka calon yang direkomendasikan akan ditentukan berdasarkan hasil perolehan suara dari yang tinggi ke yang rendah hingga mencapai jumlah yang ditetapkan.
Apabila terjadi hasil pemungutan suara yang sama, maka Ketua Konferensi akan membuat daftar orang-orang yang akan dipilih kembali oleh Konferensi dan memilih orang yang memperoleh hasil pemungutan suara lebih tinggi tanpa harus mencapai lebih dari 50% dari jumlah seluruh pemilih yang hadir.
Apabila pemungutan suara ulang dan hasil pemungutan suara masih sama, konferensi akan memutuskan apakah pemungutan suara akan dilanjutkan atau tidak.
Sumber: https://nhandan.vn/quy-dinh-moi-ve-bau-cu-truong-thon-to-truong-dan-pho-post920393.html






Komentar (0)